Ahad 19 May 2019 12:38 WIB

Relokasi Pedagang Pasar Kosambi Segera Dibahas

Penyebab kebakaran pasar Kosambi belum diketahui.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Para pedagang berusaha menyelamatkan barang-barangnya saat peristiwa kebakaran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Ahad (19/5).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para pedagang berusaha menyelamatkan barang-barangnya saat peristiwa kebakaran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Ahad (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Oded M. Danial meninjau lokasi kebakaran di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Ahad (19/5). Lantai basemen pasar ini dilalap si jago merah pada Sabtu (18/5) malam.

Usai meninjau, Oded mengatakan akan segera membahas nasib para pedagang berjualan ke depannya. Namun sebelum itu, ia meminta petugas fokus untuk menanggulangi kebakaran secara keseluruhan.

"Kita padamkan dulu hari ini. Untuk relokasi kios, kita menunggu (membahas) setelah pemadaman selesai," kata Oded usai meninjau.

Oded mengatakan belum bisa menyebutkan jumlah lapak pedagang yang terdampak kebakaran. Sebab, hingga saat ini kondisi lantai basemen masih dalam penanganan petugas yang masih berjibaku memadamkan sisa-sisa kebakaran dan upaya pendinginan.

Oded mengungkapkan, hingga saat ini belum mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. Namun dugaan sementara, api berasal dari sebuah kios kelapa di lantai bawah.

"Informasi dari kepala dinas kebakaran bahwa kebakaran ini terjadi sekitar jam 9 malam. Diduga ini dari kios kelapa ketika mereka sedang bongkar muat kemudian mulai ada api. Tapi yang jelas penyebabnya sampai hari ini belum ketahuan seperti apa," tuturnya.

Setelah api padam, Oded baru akan mengevaluasi dan membahas relokasi pedagang yang menjadi korban kebakaran. Termasuk evaluasi kelayakan gedung apalagi kebakaran terjadi di lantai basemen gedung.

"(Gedung) Tentu harus ada evaluasi secara teknisnya," ujarnya.

Ia berharap penanganan bisa segera dituntaskan oleh petugas. Sehingga dampaknya tidak melebar ke sisi bangunan pasar lainnya yang juga rawan. Di antaranya lantai atas basemen yang banyak diisi pedagang kain. Dikhawatirkan jika masih ada api akan membuat kebakaran lainnya.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Dadang Iriana yang mendampingi Oded mengungkapkan, sebanyak 70 petugas dan 21 unit mobil pemadam dikerahkan sejak Sabtu (18/5) malam. Dugaan sementara, api berasal dari basemen tempat berdagang makanan, sayur mayur, dan lainnya.

"Persoalannya itu (lokasi) gelap. Kemudian juga oksigen agak sulit. Jadi anggota kami ini beresiko tinggi kalau masuk ke dalam dikhawatirkan pingsan di dalam. Ini kita upayakan cara lain," kata Dadang.

Kepala Pasar Kosambi, Septi Sahreza mengatakan, akan segera mendata pedagang setelah api padam. Sehingga pihaknya bisa segera berkoordinasi dan menyiapkan lahan untuk para pedagang berjualan.

"Kita data dulu pedagangnya. Jika mereka ingin berdagang, kita akan buka di parkiran depan. Kita sesuaikan tempat dan jumlahnya," kata Septi.

Sementara itu, pedagang yang lain lebih memilih mengamankan barang dagangannya. Seperti yang dilakukan oleh Beny (41) pedagang cemilan 'Sindang Laris' di lantai 1.

"Kita bawa dulu ke gudang semuanya. Antisipasi saja," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement