Ahad 19 May 2019 14:49 WIB

16 Jam, Petugas Belum Selesai Padamkan Api di Pasar Kosambi

Petugas Diskar PB belum berhasil memadamkan api di pasar Kosambi

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api saat peristawa kebakaran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Ahad (19/5).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api saat peristawa kebakaran di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Ahad (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kebakaran di Pasar Kosambi yang terjadi sejak Sabtu (18/5) malam belum berhasil dijinakan. Hampir 16 jam berlalu, petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung masih terus berusaha memadamkan api di lantai basemen yang menjadi titik api.

Berdasarkan pantauan Republika, hingga pukul 13.09 WIB, kepulan asap masih membumbung tinggi di lokasi. Petugas masih hilir mudik dengan sejumlah kendaraan pemadam di pasar yang terletak di Jalan Ahmad Yani tersebut.

Baca Juga

Kepala Diskar PB Kota Bandung Dadang Iriana mengatakan sebelumnya diketahui api berhasil dipadamkan. Namun ternyata masih ada titik api lainnya yang membuat petugas harus bekerja lebih ekstra memadamkannya. 

"Masih ada api ini, titiknya berubah-ubah tempat terus. Tapi sekarang sudah diketahui, sekarang lagi fokus di satu titik (pemadaman)," kata Dadang yang memantau langsung proses pemadaman. 

Ia mengatakan petugas masih harus berjibaku dengan resiko tinggi. Diharapkan titik api bisa segera padam dan upaya pendinginan bisa dilakukan.

Menurutnya kondisi kebakaran sangat menyulitkan petugas. Dengan kondisi lantai basemen yang gelap serta kurangnya oksigen menjadi kendala besar bagi petugasnya.

 "Kesulitan kita ini asapnya tebal. Jadi jarak pandang petugas terbatas. Kemudian udara panasnya juga cukup tinggi," ujarnya.

Ia mengungkapkan untuk memadamkan api itu pihaknya mengerahkan 21 mobil pemadam kebakaran yang diturunkan. Sebanyak 70 petugas diterjunkan untuk memadamkan api sejak semalam. 

Menurutnya kejadian terjadi saat pedagang di kios kelapa sedang memarut kelapa. Pedagang diduga meninggalkan alat parutnya dalam keadaan listrik masih menyala. Ini menyebabkan terjadi percikan listrik yang menyambar pada serabut kelapa hingga menimbulkan bara api yang kemudian membesar dan menyebabkan kebakaran. 

"Dari informasi awalnya tukang kelapa sedang marut, meninggalkan listrik. Jadi bara api. Kelapa kan sulit dipadamkan," tuturnya. 

Ihwal korban jiwa, Dadang menyatakan, sampai saat ini belum diketahui adanya korban. Pihaknya berharap tidak ada korban dalam kejadian kebakaran ini. 

Sementara itu, sejumlah pedagang masih berupaya menyelamatkan barang dagangannya. Pedagang yang kiosnya berada di lantai atas membawa barang-barangnya menjauhi pasar agar tidak ikut terbakar. Mereka khawatir api akan menjalar ke tempat lainnya.

"Dari semalam belum padam, takutnya menjalar ke yang lainnya jadi kita amanin dulu saja," kata Yani yang berjualan pakaian di lantai 1 Pasar Kosambi.

Ia pun berharap api bisa segera padam. Sehingga aktvitas jual beli di Pasar Kosambi bisa kembali berjalan normal.

"Ya semoga saja bisa ditanganin jadi bisa jualan normal lagi. Namanya mau Lebaran," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement