Ahad 19 May 2019 18:28 WIB

Bawaslu akan Panggil Caleg Gerindra Soal Dugaan Politik Uang

Ada tiga pelapor yang melaporkan caleg tersebut kepada Bawaslu.

Ilustrasi Politik Uang
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Politik Uang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bawaslu Kota Padang, Sumatra Barat, akan memanggil caleg Partai Gerindra daerah pemilihan Padang III yang diduga melakukan politik uang saat masa tenang kampanye 17 April 2019. Bawaslu menyebutkan ada tiga pelapor yang melaporkan caleg tersebut kepada Bawaslu.

Komisioner Bawaslu Padang Firdaus Yusri mengatakan dua di antaranya tidak dapat diproses lebih lanjut karena berkasnya kurang lengkap. "Laporan terakhir atas nama Darmon masuk ke Bawaslu dan setelah diplenokan oleh Sentra Gakkumdu, kami sepakat menyatakan laporan itu memenuhi unsur formil dan materil," kata dia di Padang, Ahad (19/4).

Baca Juga

Sementara dua pelapor sebelumnya tidak mampu melengkapi berkas yang dibutuhkan dan telah kehabisan waktu untuk melengkapi berkas pelaporan. Selanjutnya, laporan atas nama Darmon ini yang akan diproses. Pihaknya beserta Sentra Gakkumdu akan memanggil pengadu dan teradu serta saksi kasus tersebut

"Kita akan masuk dalam tahap klarifikasi dan ada waktu 14 hari untuk menyelesaikan proses ini. Jika terpenuhi unsur pidana maka akan dilanjutkan di pengadilan dan jika tidak maka caleg ini akan bebas," katanya.

Ia mengatakan pihak pengadu akan membawa tiga saksi yang akan dimintai keterangan oleh Bawaslu dan Sentra Gakkumdu. "Kita memiliki waktu tujuh hari pertama mengungkap kasus ini dan jika masih kurang ada tujuh kedua,"kata dia.

Sebelumnya beberapa masyarakat Kecamatan Lubuk Kilangan datang ke Bawaslu Kota Padang melaporkan seorang caleg Partai Gerindra yang diduga melakukan politik uang menjelang pelaksanaan pemilu. Caleg tersebut berasal dari daerah pemilihan Padang III meliputi Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung dan Bungus Teluk Kabung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement