Ahad 19 May 2019 20:25 WIB

Sejumlah Kedutaan Besar Luar Negeri Peringatkan Aksi 22 Mei

Kedubes Malaysia mengimbau warganya untuk menjauhi daerah yang dijadikan aksi.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi polisi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kedutaan besar luar negeri yang berada di Indonesia memberi peringatan terhadap warga negaranya untuk waspada terkait aksi yang akan dilakukan pada 22 Mei 2019.  Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta merilis peringatan terkait kemungkinan risiko keamanan, termasuk ancaman terorisme. 

"Pada 22 Mei 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) diharapkan mengumumkan hasil resmi pemilihan presiden dan parlemen Indonesia. Pejabat kepolisian Indonesia secara terbuka menyebutkan risiko terorisme yang meningkat sehubungan dengan finalisasi hasil pemilu, dan media telah melaporkan penangkapan orang Indonesia baru-baru ini atas tuduhan terorisme," tulis Kedutaan Besar Amerika Serikat melalui situs resminya, Jumat (17/5).

Selanjutnya, Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta juga memberi imbauan untuk warga negaranya agar menghindari area yang akan dijadikan aksi. Kedutaan Besar Malaysia menerbitkan imbauan setelah mengetahui adanya aksi di KPU dan Bawaslu.

"Terdapat laporan media yang menyatakan akan berlaku perhimpunan besar-besaran pada Rabu 22 Mei 2019 di kawasan berdekatan dengan bangunan Komisi Pemilihan Umum (KPU)  di jalan Imam Bonjol dan bangunan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) di Jalan M.H Thamrin di Jakarta semasa pengumuman resmi keputusan Pemilihan Umum Serentak 2019. Perhimpunan juga dijangka di cawangan KPU dan Bawaslu di kota-kota lain seluruh Indonesia," tulis Kedutaan Malaysia melalui situs resminya, Sabtu, (18/5).

Kedutaan Belanda juga turut menghimbau warganya yang berada di Indonesia untuk menghindari area KPU, Bawaslu, MK, Istana Negara hingga gedung DPR.

"Hasil pemilihan presiden Indonesia akan diumumkan pada hari Rabu 22 Mei 2019. Menjelang dan sekitar hari ini, ada risiko kerusuhan, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Tetap mendapat informasi tentang perkembangan terbaru melalui media lokallokal," tulis kedutaan Belanda (Netherlands) melalui situs resminya, Sabtu (18/5).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement