REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan mengungkapkan, pihaknya telah menggagalkan keberangkatan tiga bus, yang memuat rombongan diduga akan mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta. Tiga bus yang digagalkan masing-masing rombongan dari Malang, Kabupaten Madiun, dan Tulungagung.
"Terkait dengan rencana beberapa masyarakat Jawa Timur yang akan berangkat ke Jakarta, sampai dengan sore hari ini ada satu yang bus yang sudah kami amankan di wilayah Malang. Kemudian ada dua bus lagi dari Madiun dan dari Tulungagung yang dibatalkan," ujar Luki di Mapolda Jatim, Surabaya, Ahad (19/5).
Luki menyatakan, rombongan penumpang ketiga bus tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing. Terkait temuan di lapangan, Luki mengatakan, pihaknya tidak menemukan benda-benda berbahaya, seperti senjata tajam dan sebagainya. Hanya saja, koordinator rombongan mengakui tujuan keberangkatan mereka adalah ke Jakarta.
"Sampai saat ini masih belum kita temukan tapi memang hasil keterangan dari koordinator lapangan mereka memang akan berangkat ke Jakarta itu saja," ujar Luki.
Luki menegaskan, aksi sweeping terhadap rombongan-rombongan yang akan mengikuti aksi 22 Mei akan terus dilakukan. Luki mengaku, aksi tersebut pun sudah mendapat dukungan dari tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat di Jawa Timur.
"Terima kasih kepada tokoh-tokoh agama tokoh-tokoh masyarakat yang sudah mensupport kami dari TNI dan Polri yang mana masyarakat Jawa Timur khususnya tokoh-tokoh agama mendukung kerja kami terkait dengan kegiatan ataupun isu yang berkembang yaitu masalah people power," kata Luki.
Luki kembali mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk tidak berangkat ke Jakarta dalam rangka mengikuti aksi 22 Mei. Dia mempersilahkan masyarakat Jatim melakukan aksi, tanpa harus ke Jakarta. Dia menyatakan akan menyiapkan tempat di Surabaya, selama aksi yang digelar sesuai aturan yang.
"Dan kami akan kawal. Tapi tidak untuk ke Jakarta. Memang kita pahami bersama situasi dari media sosial ini sungguh luar biasa sehingga kami mengimbau untuk tidak berangkat ke Jakarta," kata Luki.