REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah rumah pascagempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berlangsung.
"Proses rehabilitasi dan rekonstruksi harus selesai dengan hasil yang maksimal, terutama untuk rumah rusak berat, karena batas waktu yang diberikan hingga 25 Agustus 2019," ujar Ahmad Rizal Ramdhani saat memantau proses pembangunan rumah korban gempa bumi di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Ahad (19/5).
Rizal pun meminta para prajurit TNI hingga fasilitator tetap fokus menyelesaikan tugas membangun rumah-rumah yang terimbas gempa bumi tahun lalu, khususnya yang mengalami rusak berat. Rizal mengajak mereka untuk menjadikan tugas ini suatu perjuangan, apalagi momennya kini bulan suci Ramadhan.
"Kita tetap fokus pada proses percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi dengan menggunakan teknik skala prioritas sehingga secara bertahap dan berlanjut dari satu desa ke desa yang lain akan selesai dengan tuntas," kata Rizal.
Rizal menyebutkan, hingga Sabtu (18/5), dari 76.779 unit rumah rusak berat yang sudah terverifikasi, sebanyak 7.958 rumah atau 11,12 persen dari keseluruhan sudah berhasil dibangun. Adapun sebanyak 19,144 rumah atau 26,75 persen lainnya masih dalam proses pembangunan
Sementara, dari 49.348 unit rumah rusak sedang yang terverifikasi, sebanyak 5.710 rumah atau 17,25 persen dari total keseluruhan sudah dibangun. Sebanyak 13.581 unit rumah atau 41,04 persen dalam proses pembangunan.
"Sedangkan untuk rumah rusak ringan yang terverifikasi sebanyak 116.030 rumah. Yang sudah selesai sebanyak 24.441 rumah atau 22,09 persen, dan 32.729 rumah atau 29,58 persen dalam proses pembangunan," ucap Rizal.