Senin 20 May 2019 10:52 WIB

Koala di Australia Selatan Dipasangi KB Implan

Pemasangan KB implan untuk mengendalikan populasi koala.

Koala
Foto: ABC News
Koala

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Sebuah program pemasangan alat kontrasepsi pada koala sedang dilaksanakan di beberapa wilayah di Australia Selatan. Tindakan ini dilakukan untuk mengendalikan populasi koala yang terus meningkat meski marsupial ini terdaftar sebagai spesies yang rentan di kawasan lain di Australia.

Para ahli sebelumnya telah memperingatkan koala sedang berada di koridor satwa yang akan punah pada 2050 di New South Wales. Peringatan ini telah memicu organisasi Dana Margasatwa Dunia Australia mendorong agar koala terdaftar sebagai spesies yang terancam punah di pantai timur Australia.

Baca Juga

Tetapi tampaknya masalah seperti ini tidak terjadi di Adelaide Hills dan Mount Lofty Ranges. Para ahli mengungkapkan jumlah populasi koala yang tinggi mengakibatkan terjadinya dampak merusak pada vegetasi asli.

Sebuah survei baru-baru ini memperkirakan ada sekitar 150 ribu koala di Mount Lofty Ranges dan Adelaide Hills dan 50 ribu di Pulau Kanguru. Seorang penduduk Adelaide Hills terkejut ketika muncul pengganggu di tengah malam yang ternyata adalah seekor koala yang sedang mencari-cari sesuatu di rumahnya pada Februari.

Tingginya populasi koala ini telah mendorong diperkenalkannya program pengendalian kesuburan dalam upaya untuk melestarikan populasi dan hutan semak alami. Direktur regional Mt Lofty Ranges dan Natural Resources Adelaide, Brenton Grear, mengatakan ada kepadatan yang sangat tinggi di beberapa area hutan Manna Gum yang disukai hewan itu.

"Di satu daerah hutan di perbukitan tengah, tercatat ada 13 ekor koala per hektare dan kami sekarang melihat dampak yang parah karena penjelajahan yang berlebihan," katanya.

Dia mengatakan jumlah optimal koala untuk mencegah penjelajahan yang berlebihan adalah sekitar satu ekor per hektare. "Penjelajahan yang berlebihan merusak kesehatan pohon, yang merupakan pohon makanan mereka, dan pohon-pohon itu akhirnya mati," katanya.

Hasilnya pada akhirnya adalah kematian pohon-pohon itu, tetapi juga berpotensi terjadi sejumlah kematian koala yang cukup parah karena tidak ada sumber makanan. Akibatnya, salah satu ancaman terbesar terhadap populasi koala di beberapa bagian dari Mount Lofty Ranges adalah populasi koala itu sendiri.

Cara kerja program KB koala

Grear mengatakan program pengendalian kesuburan telah dimulai minggu ini dan bertujuan untuk mengekang pembiakan untuk mengurangi populasi koala tanpa membahayakan hewan. Dia mengatakan staf yang terlatih akan menangkap koala satu per satu, menurunkan mereka dari pohon dan dipasangi implan hormon, kemudian melepaskan koala itu kembali.

"Seluruh perawatan membutuhkan waktu kurang dari 10 menit dan telah dikembangkan untuk meminimalkan gangguan pada hewan," katanya.

Dia mengatakan hasilnya adalah koala yang dipasangi implan hormon menjadi tidak subur. "Bukti yang kami miliki dari penggunaan implan ini adalah mereka efektif baik untuk kehidupan koala maupun ketika implan dilepas, dan itu bisa bertahan lebih dari 15 tahun," katanya.

Tetapi jika itu diperlukan dan banyak hal-hal berubah di masa depan, implan dapat dilepas dan hewan akan dapat subur kembali. Program ini mengikuti keberhasilan program yang sudah lama di Pulau Kanguru yang telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun. Diharapkan program ini akan merawat hingga 200 koala di daerah itu selama Mei dan Juni.

sumber : https://www.abc.net.au/indonesian/2019-05-20/program-kb-untuk-koala-di-australia/11128754
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement