REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) terhadap Israel merupakan alat perjuangan Palestina. BDS telah dianggap sebagai cara perlawanan yang berhasil membuat Israel cemas.
Pernyataan itu dirilis PLO, Ahad (19/5) dalam rangka merespons keputusan parlemen Jerman yang memutuskan gerakan BDS terhadap Israel sebagai antisemitisme dan bersifat rasialis. PLO mengecam resolusi yang diterbitkan parlemen Jerman.
PLO menyebut resolusi parlemen Jerman merupakan serangan terhadap rakyat Palestina dan hak-haknya yang sah. “Keputusan parlemen Jerman rasialis dan melanggar hukum internasional, hak asasi manusia (HAM) dan hak rakyat kami untuk melawan pendudukan (Israel) dan pembersihan etnis,” kata PLO, dilaporkan laman Israel National News.
Menurut PLO, resolusi parlemen Jerman melayani “Deal of the Century”, yakni rencana perdamaian Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, termasuk Israel-Palestina. Palestina telah menyangsikan rencana tersebut karena kemungkinan besar hanya mengakomodasi kepentingan politik Israel. Parlemen Jerman menerbitkan resolusi yang menyatakan BDS adalah gerakan antisemitisme.