REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan fasilitas acuan kepemilikan sekuritas (AKSes) generasi terbaru atau disebut AKSes Next Generation (AKSes Next-G) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/5). Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan salah satu alasan utama KSEI mengembangkan AKSes Next-G adalah karena masih rendahnya pemanfaatan fasilitas AKSes serta adanya kebutuhan dari investor untuk proses login yang lebih cepat dan mudah.
"Sebelumnya, untuk menggunakan fasilitas AKSes, investor harus lebih dahulu menerima kartu AKSes dan PIN code yang kadang membutuhkan waktu karena dokumen berbentuk fisik dan proses distribusi. Dengan AKSes Next-G, cukup menggunakan data pribadi untuk login," ujar Kiki, panggilan akrabnya.
Fasilitas AKSes merupakan fasilitas yang disediakan KSEI agar investor di pasar modal dapat secara langsung memantau portofolio kepemilikan efek dan atau dana yang tersimpan dalam Rekening Dana Nasabah (RDN) sebagai upaya meningkatkan transparansi informasi dan perlindungan investor. Peluncuran fasilitas AKSes pertama kali dilakukan KSEI pada 2009 dengan nama Investor Area.
Pengembangan fasilitas AKSes dilatarbelakangi adanya kebutuhan dari para investor untuk memantau portofolio investasi di pasar modal Indonesia secara langsung di KSEI selaku lembaga penyimpanan dan penyelesaian. Melalui fasilitas AKSes, investor dapat membandingkan laporan (account statement) yang disampaikan perusahaan efek dan bank kustodian secara berkala dengan data yang tersimpan di KSEI.
Upaya ini penting untuk memastikan bahwa portofolio investasi milik investor sudah sesuai dengan instruksi jual atau beli kepada perusahaan efek dan bank kustodian.
Pengembangan AKSes Next-G merupakan inisiatif KSEI dan salah satu proyek tahun jamak (multi-years) yang termasuk dalam rencana strategis KSEI jangka panjang. Pengembangan fasilitas AKSes dilakukan untuk menambahkan fitur-fitur yang menarik sehingga yang memanfaatkan fasilitas AKSes menjadi semakin banyak.
Hingga akhir 2018, jumlah investor yang menggunakan fasilitas AKSes masih kurang dari 12 persen. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain karena proses registrasi masih membutuhkan dokumen fisik berupa kartu AKSes dan PIN code, disamping fitur-fitur pada fasilitas AKSes versi sebelumnya sangat terbatas.
Pada AKSes Next-G, proses registrasi lebih mudah karena hanya perlu memasukkan data diri berupa Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk investor lokal, nomor paspor untuk investor asing atau nomor Single Investor Identification (SID) untuk investor institusi.
Data lain yang diperlukan antara lain nama, alamat email, dan nomor ponsel. Dalam proses registrasi, juga dilakukan verifikasi antara data yang dimasukkan dengan data yang ada pada sistem utama KSEI, C-BEST atau S-INVEST, sehingga yang dapat login ke fasilitas AKSes Next-G adalah investor yang benar-benar sudah dibukakan Sub Rekening Efek atau Rekening Investasi.