Senin 20 May 2019 16:00 WIB

Agus Idwar Ajak Masyarakat Dinginkan Tensi Politik

Ia mempersembahkan lagu berjudul “Presiden Pilihan Langit”.

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
Agus Idwar dan keluarga
Foto: Agus Iswar
Agus Idwar dan keluarga

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mendekati tanggal 22 mei 2019, tensi politik terasa meningkat. Untuk itu, perlu upaya meredam dan mendinginkan suasana tersebut melalui berbagai cara. Salah satunya dengan menghibur hati melalui lagu. 

Agus Idwar Snada (Guswar) mengungkapkan isi hatinya untuk menciptakan suasana ketenangan dan kedamaian melalui lagu “Presiden Pilihan Langit”.   Melalui lagu ini Guswar ingin mengingatkan  masyarakat bahwa Allah SWT telah menuliskan di Lauhil Mahfudz siapa yang bakal jadi presiden Indonesia 2019.

“Kita hanya mampu mengikhtiarkan dengan akhlaqul karimah (akhlak yang mulia). Keyakinan inilah yang perlu kita tanamkan terus, terutama untuk masyarakat luas agar senantiasa menjaga kedamaian dan menahan emosi karena keyakinan terhadap putusan Allah akan menciptakan suasana Rahmatan lil 'alamiin,” kata Agus Idwar melalui rilis yang dikirimkan kepada Republika.co.id.

Ia menambahkan, biarkanlah pihak-pihak yang bertugas dan berwenang untuk mengatasinya.  “Sementara kita berdoa agar bangsa ini tetap terjaga persatuan dan kesatuannya,” tuturnya. 

Ia lalu mengutip cuplikan lagu tersebut: "takdir Allah telah tertulis, tak perlu untuk dibahas lagi. Yang menang pasti jadi Presiden, yang kalah jadi teman Presiden.”  Kemudian dilanjutkan dengan kalimat syukur, Alhamdulillah wasukrulillah.

“Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan. Mudah-mudahan lagu yang dikemas dengan gaya nyantai dan semi komedian ini bisa menjadi wasilah untuk meredam suasana yang memanas menjadi lebih bersahabat dengan pijakan Tauhid kepada Allah SWT,” papar Agus Idwar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement