Senin 20 May 2019 18:18 WIB

Menelusuri Jejak Lashkari Bazar

Lashkari Bazar, jalan pasar panjang yang menghubungkan kota Bust.

Bangunan Lashkari Bazar.
Foto: Tangkapan Layar Archnet
Bangunan Lashkari Bazar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejatinya, kota kuno Bust yang terletak di tepi timur Sungai Helmand dan di selatan Afghanistan telah berdiri sejak abad ke-7 sebelum Masehi. Kota itu semakin populer dan berkembang pada era kekuasaan Dinasti Ghaznawiyah yang mulai berkuasa pada 977-1186 M.

Ghaznawiyah yang merupakan kerajaan Islam yang menguasai wilayah Khurasan, Afghanistan, dan India Utara itu untuk pertama kali dipimpin oleh Nashir ad-Dawlah Sebuktigin, gubernur atas nama Dinasti Samaniyah. Pada masa kekuasaannya, dinasti ini menghancurkan berhala-berhala, mengganti kuil menjadi masjid, dan berjaya selama lebih dari 200 tahun. 

Dinasti itu menjadikan Kota Bust sebagai ibu kota pemerintahan. Pada era inilah Kota Bust mencapai puncak keemasannya. Di kota itu terdapat warisan Dinasti Ghaznawiyah bernama Lashkari Bazar, yakni jalan pasar panjang yang menghubungkan Kota Bust dan gerbang selatan suburban tersebut. 

Wilayah itu terletak di sebelah utara Kota Bust dan di tepi timur Sungai Helmand di sebelah barat Laut Afghanistan. Pada banyak hal, situs ini memiliki kemiripan dengan situs Abbasiyah dengan ukuran bangunan yang monumental, istana-istana, dan arsitekturnya yang terbuat dari bata lumpur yang dibangun di sepanjang sungai.

Jalan ini memiliki panjang lebih dari 400 meter yang diisi oleh ratusan toko kecil di sepanjang jalan. Toko-toko tersebut memiliki luas 3,5 x 5 meter. Pada satu sisi jalan ini, kira-kira di pertengahan jalan, terdapat bangunan dengan ruang-ruang toko. Bangunan ini kemungkinan adalah kantor kepala pasar (muhtasib).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement