Senin 20 May 2019 17:23 WIB

Kementan Buka Peluang Ekspor dan Investasi Pertanian Brasil

Brasil membuka pintu masuk bagi enam komoditas pertanian asal Indonesia.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Buah nanas.
Foto: AP
Buah nanas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Menteri Pertanian Brazil Tereza Cristina di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), di Jakarta, Senin (20/5). Dalam kunjungan tersebut, kedua negara menyepakati peluang ekspor-impor produk pertanian. 

Adapun beberapa komoditas strategis pertanian Indonesia seperti salak dan manggus akan diberi ruang ekspor ke Brasil. Amran menyebut, Brasil membuka pintu masuk bagi enam komoditas pertanian asal Indonesia. Sedangkan di sisi impor, Indonesia membuka peluang impor daging sapi dari Brasil. 

Baca Juga

“Tidak ada pembatasan yang akan diekspor ke Brasil,” kata Amran dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Senin (20/5). 

Amran optimistis, volume ekspor pangan Indonesia ke Brasil ke depannya dapat semakin meningkat. Sebab, pada pertemuan kali ini telah disepakati agar komoditas pertanian Indonesia seperti salak, sarang burung walet, nanas, dan komoditas lainnya harus dapat diterima Brasil. Diketahui, kata dia, ekspor Indonesia ke Brasil menyentuh 0,3 miliar dolar AS per tahun

Lebih lanjut dia menyebut, mayoritas ekspor produk pertanian Indonesia ke negara tersebut diisi oleh komoditas minyak kelapa sawit. Selain ekspor impor, Amran menyebutkan, pemerintah Indonesia juga mengajak Brasil untuk investasi di Indonesia khususnya sektor pertanian dengan tujuan menekan biaya produksi dan pada akhirnya mensejahterakan para petani. 

Salah satu bentuk investasi yang digencarkan adalah pengembangan pabrik gula, hal itu karena Brasil merupakan negara produsen gula terbesar di dunia. Dengan itu, dia mengatakan, diharapkan segera terjalin kerja sama dengan Indonesia, terutama investasi dan alih teknologi pengolahan pabrik gula untuk Indonesia.

“Kita diskusi khususnya untuk pabrik gula, Menteri Brasil mengatakan terbuka untuk pengalaman pengolahan dan siap untuk membantu. Dan kita tahu negara produsen gula terbesar di dunia adalah Brasil. Mereka ingin mentransfer ilmunya ke Indonesia,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement