REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Jasa Marga, memastikan dipindahnya gerbang tol (GT) Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama tak memengaruhi tarif tol. Dengan begitu, tarif Tol Jakarta-Cikampek masih normal atau tidak ada kenaikan.
General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman, mengatakan, sampai saat ini tarif tol masih seperti biasa, tidak ada kenaikan. Meskipun, seharusnya tarif tol naik sejak November 2018 lalu. Namun, Jasa Marga tidak merealisasikan kebijakan baru tersebut.
"Kita tidak terapkan kebijakan baru soal kenaikan tarif. Jadi, jangan khawatir tarif Tol Jakarta-Cikampek masih seperti yang dulu," ujar Raddy, kepada Republika.co.id di sela-sela meninjau pembangunan GT Cikampek Utama, Senin (20/5).
Adapun landasan hukum soal tarif tol ini, kata Raddy, yaitu Keputusan Menteri PUPR No 481/2019 tentang Penetapan Tarif dan Perubahan Sistem Pengumpulan Tol pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sesuai dengan aturan itu, ada empat pembagian wilayah pentarifan yaitu, Jakarta IC sampai Pondok Gede Barat/Timur, tarifbya Rp 1.500. Lalu, Jakarta IC sampai Cikarang Barat, tarifnya Rp 4.500. Kemudian, Jakarta IC sampai Karawang Timur, tarifnya Rp 12 ribu. Terakhir, Jakarta IC sampai Cikampek Utama, tarifnya Rp 15 ribu.
Dengan begitu, kata Raddy, para pengendara atau pemudik bisa menikmati jalur bebas hambatan tersebut dengan tarif yang masih sama seperti tahun sebelumnya.
Terkait dengan dua gerbang tol baru pengganti GT Cikarang Utama, kata Raddy, akan difungsikan salah satunya untuk menyambut musim arus mudik 2019. Hal itu mengingat, selama ini salah satu penyumbang kemacetan saat puncak arus mudik itu, yakni transaksi kendaran di GT Cikarang Utama.
Akan tetapi, dengan dipindahnya layanan transaksi tol dari GT Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama, diharapkan kemacetan kendaraan di dalam tol bisa diminimalisasi. Alasannya, karena akan ada dua pembagian arah di dalam tol yaitu, arah dari Jakarta menuju Trans Jawa melalui Tol Cipali serta, arah dari Jakarta yang menuju wilayah di selatan Jawa Barat dan Jateng.
"Dulu, penumpukannya di GT Cikarang Utama. Sekarang, akan terbagi. Jadi, diharapkan dua gerbang baru ini bisa meminimalisasi kemacetan," ujarnya.