REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) dilaporkan terus mengecam Korea Selatan (Korsel) atas langkah-langkah yang dilakukan negara itu bersama dengan Amerika Serikat (AS). Diantaranya adalah dengan dilakukannya pembicaraan trilateral ke-11 di Ibu Kota Seoul antara Korsel, AS, dan Jepang.
Dalam sebuah situs propaganda Korut, Uriminzokkiri, dikatakan militer Korsel terus meningkatkan ketegangan dan merusak perdamaian di Semenanjung Korea. Tak hanya itu, militer Negeri Ginseng tersebut dinilai telah menentang keinginan rakyat Korea dan apa yang diminta oleh masyarakat internasional.
Latihan bersama antara Seoul dengan pasukan AS, serta pengenalan jet tempur F-35 juga menjadi diantara hal yang dikecam oleh situs propaganda Korut tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Uriminzokkiri menuntut agar militer Korsel harus berhenti berkoordinasi dengan pasukan asing karena itu hanya akan menghancurkan hubungan antar-Korea dan meningkatkan risiko perang.
Kritik yang datang dari situs propaganda Korut itu muncul hanya empat hari setelah Korsel mengumumkan akan menyumbang bantuan kemanusiaan. Korsel akan memberikan bantuan sebesar delapan juta dolar AS ang disalurkan melalui organisasi dan badan-badan internasional.