Selasa 21 May 2019 15:34 WIB

Gubernur Banten: Saya Perang Badar Lawan ASN Pemalas

Gubernur Banten ajak ASN bekerja maksimal dan profesional.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Gubernur Banten Wahidin Halim saat mengisi pengajian   pengganti apel rutin bulanan. Pada beberapa OPD di Banten, selama Bulan Ramadhan ini ASN akan masuk kerja sejak pukul 06.00 WIB. Senin, (6/5).
Foto: Humas Pemprov Banten
Gubernur Banten Wahidin Halim saat mengisi pengajian pengganti apel rutin bulanan. Pada beberapa OPD di Banten, selama Bulan Ramadhan ini ASN akan masuk kerja sejak pukul 06.00 WIB. Senin, (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG— Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) yang ada di lingkup Provinsi Banten untuk taat pada aturan kepegawaian sebagai bentuk amanah dari jabatan yang diembannya. Pada Ramadhan ini dirinya lebih-lebih mengharapkan agar pegawai Pemprov lebih disiplin dengan peraturan jam masuk kerja yang dimulai pukul 06.00 WIB.

"Saya ‘Perang Badar’ dengan yang malas. Akan saya perangi pejabat-pejabat yang malas. Kita siapkan gaji THR 13,14, THR tukin kita berikan, harusnya banyak bersyukur. Bersyukur tidak sekadar mengucapkan alhamdulillah, tapi diimplementasikan dengan disiplin dan rajin bekerja sebagai bentuk rasa syukur. Jadi syukur itu harus dipraktekkan," tutur Gubernur, dalam sambutannya pada pengajian bersama ASN Pemprov Banten di Masjid Raya Al Bantani, Kota Serang. Senin, (20/5).  

Baca Juga

Gubernur menambahkan, berprofesi sebagai ASN merupakan sebuah pilihan hidup yang didalamnya terdapat hak dan kewajiban. Oleh karenanya, ASN sudah semestinya patuh terhadap peraturan yang telah dibuat dan tidak mempersoalkannya seperti harus masuk kerja pukul 06.00 WIB, maka patuhilah dengan ikhlas. 

"Kalau peraturan masuk pukul 06.00 WIB ya masuk pukul 06.00 WIB, jangan nyinyir karena pasti Gubernur dan wagub punya tujuan yang baik. Kalau pulang ya pulang, kumpul dengan keluarga," ucapnya.  

"Jadi oleh karena itu saya harap kalian taati aturan. Pulang kampung silahkan, tanggal 24 Mei saya suruh BPKAD semua sudah dicairkan. Biar pada mencar kemana-kemana cari baju lebaran. Nanti liburnya langsung kembali tepat waktu," tambahnya.

Dijelaskan Gubernur, ibadah puasa seyogianya menjadi wahana pembelajaran ASN untuk disiplin dan mampu melahirkan sifat dan karakter manusia disiplin. Orang malas, ujarnya, diyakininya tidak melaksanakan ibadah puasa secara sungguh-sungguh karena berbuah menjadi sifat malas.   

"Sebetulnya apel kita di luar, saya punya kebijakan pindahkan ke masjid dalam rangka menyambut Ramadhan, saya nggak mau kalian panas-panasan fisik walau sebenarnya puasa harusnya tetap di lapangan. Yang masih di luar atau pulang setelah absen, saya akan lawan, itu orang-orang malas, tidak didisplin, tidak bertanggungjawab. Kalau nggak mau disiplin pecat aja. Kita nggak butuh orang tidak disiplin, kita butuh yang rajin," ucap Gubernur. 

Gubernur juga mengingatkan ASN untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membayar zakat, infak, dan sedekah sebelum pulang ke kampung halaman masing-masing.  

Gubernur mengimbau para ASN untuk membayar zakat, infaq dan shadaqahnya di Baznas Provinsi Banten melalui Baitul Mal. Karena, pendapatan yang diperoleh dari masyarakat Banten sebaiknya disalurkan kembali ke masyarakat Banten yang membutuhkan. 

"Jangan dibawa pulang kampung, bayar di Banten lalu silahkan pulang dengan selamat karena didoain sama rakyat Banten dan saya. Bawa mobil (dinas) silakan, izin cuti silakan, tapi kalau sudah waktunya masuk ya masuk," terangnya.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement