REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Achris Sarwani optimistis pertumbuhan ekonomi di NTB akan meningkat pada 2020. Hal ini tak lepas dari rencana konstruksi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mempersiapkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah sebagai tuan rumah MotoGP 2021.
Achris menyampaikan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC), BUMN pengelola KEK Mandalika, bersama Dorna selaku pemegang hak komersial dan TV ekslusif untuk kejuaraan balap motor dunia, mengucurkan sekira Rp 1 triliun untuk membangun sirkuit jalanan MotoGP 2021 di KEK Mandalika.
Achris menambahkan, persiapan penyelenggaraan MotoGP 2021 tak sekadar pembangunan sirkuit, melainkan juga fasilitas pendukung lainnya. Pemerintah, lanjut Achris, memiliki komitmen membangun jalan bebas hambatan (by pass) dari Bandara Internasional Lombok ke KEK Mandalika dengan nilai anggaran sekira Rp 1,2 triliun.
Begitu juga dengan manajemen Bandara Internasional Lombok yang melakukan pembenahan, mulai dari perpanjangan landasan pacu hingga fasilitas pendukung lainnya di bandara dengan nilai hingga Rp 500 miliar. Hal ini belum termasuk pembangunan terminal Gili Mas di Lombok Barat.
"Setahu saya total hampir Rp 5 triliun untuk realisasi MotoGP 2021 dan pengeluaran paling besar tentu pada 2020 saat pembangunan," ujar Achris di Mataram, NTB, Selasa (21/5).
Achris memperkirakan pertumbuhan sektor kontruksi dalam mempersiapkan MotoGP 2021 akan mendorong pertumbuhan eknomi di NTB pada 2020. "Kita belum ada angka untuk prediksi pertumbuhan ekonomi NTB 2020, tapi saya optimistis (pertumbuhan ekonomi) 2020 akan lebih tinggi dari 2019," kata Achris.