REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Rabu (22/5) dini hari, sebagian peserta aksi masih berkumpul di sebelah utara kantor Bawaslu, tepatnya di Jalan Wahid Hasyim, Menteng Jakarta Pusat. Menurut pantauan Republika.co.id, sekitar pukul 00.25 WIB kepolisian melalui satuan Brimob memberikan peringatan kepada massa aksi. Polisi meminta massa aksi untuk membubarkan diri.
"Ini adalah peringatan pertama," terdengar peringatan dari mobil Raisa yang siap mendorong mundur peserta aksi.
Mulai pukul 00.30 WIB, polisi mulai memukul mundur peserta aksi. Polisi mulai membentuk barisan, berjalan ke arah peserta aksi. Setiap 20 meter polisi berhenti menata barisan.
Pada pukul 00.30 WIB, kepolisian mulai memukul mundur peserta aksi yang masih berada di sekitar kantor Bawaslu. Massa aksi dipukul mundur ke arah Pasar Tanah Abang, Rabu (22/5).
Kemudian, massa aksi perlahan mulai mundur menjauhi Kantor Bawaslu ke arah Pasar Tanah Abang. Mulai pukul 00.40 WIB, polisi mulai menembakkan gas air mata. Hal itu membuat massa berhamburan berlari menjauhi barisan polisi.
Polisi kembali menembakkan gas air mata untuk memukul mundur peserta aksi. Polisi juga menambah personel untuk memperkuat barisan.
Saat ini, polisi tengah melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada lagi peserta aksi yang berada di lokasi. Massa diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing.