REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum kondusifnya kondisi di beberapa titik di Jakarta Pusat membuat sejumlah agenda perusahaan maupun lembaga filantropi dibatalkan. Salah satunya adalah Green Ramadhan Kareem yang diadakan oleh Dompet Dhuafa bertempat di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.
“Betul. Kegiatan hari ini kami batalkan,” kata Manajer Konservasi Lingkungan dan Keuangan Mikro Syariah Dompet Dhuafa, Syamsul Ardiansyah melalui keterangan tertulisnya, Rabu (22/5).
Syamsul menuturkan, pihaknya mempertimbangkan masalah keamanan peserta yang akan datang mengikuti agenda tersebut. Terlebih, lokasi acara berada di Jalan Abdul Muis, yang tak jauh dari lokasi penyampaian pendapat di area Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Selain itu, menurut Syamsul, kegiatan bersama dalam klaster filantropi lingkungan hidup dan konservasi ini dibatalkan karena beberapa lembaga mendapatkan rekomendasi dari petugas keamanannya masing-masing. Hal itu ditujukan untuk menghindari mobilisasi di sekitar lokasi.
“Oleh karenanya, sebagai langkah antisipasi, kami mengambil keputusan untuk membatalkan kegiatan tersebut,” ujar dia.
Green Ramadhan Kareem mengangkat dua tema. Tema pertama menyoroti pentingnya gaya hidup mengurangi limbah makanan, khususnya selama Ramadhan. Agenda ini akan menghadirkan perwakilan beberapa filantropi. Di antaranya Dompet Dhuafa sendiri, Yayasan Kehati, Greeneration Foundation, dan Yayasan Tzu Chi.
Penyelenggara fokus dengan kondisi Indonesia sebagai penghasil limbah makanan per-kapita terbesar kedua serta dampaknya terhadap lingkungan dan iklim. Syamsul mengatakan, agenda ini sepertinya tak sempat digelar di hari lain di bulan Ramadhan.
Lantas, tema kedua adalah peluncuran klaster filantropi lingkungan hidup dan konservasi. Menurut Syamsul, tema ini nantinya akan dilakukan penjadwalan ulang.
Sementara itu, Public Relations Executive Koinworks, Valtala Leifyumna, menuturkan pihaknya juga membatalkan salah satu agendanya. Acara berbuka bersama yang semula diadakan pada Kamis (23/5) pun dibatalkan.
"Meihat kondisi dan situasi melalui media pemberitaan yang dirasa berpotensi memberi dampak kurang kondusif pada tanggal semula acara, yaitu 23 Mei 2019, maka agendakan diundur,” jelas Val kepada Republika.co.id.