REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aparat Polresta Tangerang, Banten mengadang belasan anak yang akan ikut demonstrasi menggunakan kereta api commuter line jurusan Rangkas Bitung, Lebak menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan anak-anak tidak seharusnya mengikuti aksi demonstrasi. "Setelah diperiksa, anak-anak tersebut berstatus sebagai pelajar beberapa sekolah di Kabupaten Tangerang," katanya.

Pemeriksaan dilakukan karena petugas mencurigai anak-anak itu hendak naik kereta api dari Stasiun Daru dan Stasiun Tigaraksa untuk ikut demo ke Jakarta pascapengumuman hasil suara pemilu 2019. Saat diperiksa petugas, dalam ransel yang dibawa terdapat baju sekolah, baju koko, dan peci.

Ia prihatin dengan kejadian itu karena pelajar SMP dan SMA itu tidak membawa uang yang cukup. Uang yang mereka bawa hanya mampu untuk membayar tiket kereta sekali jalan ke Jakarta.

Sabilul mempertanyakan bagaimana kalau mereka lapar atau ada kejadian lain di luar dugaan mereka, sementara mereka tidak cukup membawa perbekalan. Petugas sudah memberikan pemahaman kepada anak-anak itu dan menugaskan anggota untuk berkomunikasi dengan orang tua dan guru mereka.

Petugas akhirnya menyuruh anak-anak pulang ke rumah masing-masing. Sebagian dari mereka mengaku sebagai santri. Petugas masih mendalami masalah ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika