Rabu 22 May 2019 12:30 WIB

Media Internasional Beritakan Kerusuhan di Jakarta

Bloomberg memberitakan protes sangat berisiko disusupi teroris.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Prajurit TNI AD melakukan pengamanan di Jalan KS Tubun, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Prajurit TNI AD melakukan pengamanan di Jalan KS Tubun, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah media asing menyoroti kerusuhan dan dugaan kekerasan yang terjadi pada aksi demonstrasi massa, Rabu (22/5) dini hari di Jakarta. Ricuh demonstrasi penolakan hasil rekapitulasi pemilihan umum 2019 awalnya berjalan kondusif hingga Selasa malam. 

Namun, situasi memanas jelang dini hari. Dalam sejumlah beritanya, kantor berita Reuters dan kantor berita Agence France-Presse melaporkan kepolisian Indonesia telah mengamankan puluhan orang dalam kerusuhan semalam.

Baca Juga

Media Inggris The Guardian dan media Aljazirah juga memberitakan kekerasan yang terjadi di Jakarta usai pengumuman hasil pemilu. Media Singapura Channel News Asia dan The Strait Times memberitakan jumlah korban tewas imbas dari kerusuhan Jakarta 22 Mei usai pengumuman hasil rekapitulasi suara pemilu serentak 2019.

Bloomberg memberitakan protes di Indonesia dari kalangan oposisi sangat berisiko disusupi ancaman teroris. Hingga Rabu (22/5) siang, massa aksi protes terus berdatangan di depan kantor Bawaslu. Semalam, masa kepolisian menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pendemo. Pendemo juga sempat melemparkan batu ke arah polisi.

Bentrokan terjadi di wilayah sekitar depan kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, daerah Tanah Abang dan Petamburan, Jakarta Pusat. Pagi harinya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kerusuhan sepanjang malam di Jakarta hingga pagi telah menewaskan enam orang dan melukai ratusan orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement