Rabu 22 May 2019 12:41 WIB

Bau Alkohol Tercium dari Pelaku Kerusuhan KS Tubun

Polisi menyita busur dari pelaku kerusuhan di KS Tubun.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah warga melintasi ban yang dibakar di tengah Jalan KS. Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sejumlah warga melintasi ban yang dibakar di tengah Jalan KS. Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Barat hingga siang ini telah mengamankan 99 orang yang terlibat kerusuhan di kawasan Jalan KS Tubun, Jakarta Barat. Berdasarkan pemeriksaan sementara, sebagian besar orang yang diamankan berasal dari luar Jakarta.

"Untuk sementara kita simpulkan ini bukan dari Jakarta dan sebagian besar tercium bau alkohol, sehingga mereka cenderung berani," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi lewat keterangannya, Rabu (22/5).

Baca Juga

Hengki menjelaskan, orang-orang yang telah pihaknya amankan ada yang berasal dari Tasikmalaya, Banten, hingga Flores. Selain itu, orang-orang itu diketahui sudah mempersiapkan senjata yang akan digunakan pada kerusuhan di kawasan Petamburan.

"Pelaku-pelaku ini sudah mempersiapkan untuk melakukan kerusuhan, membawa busur, dan bahan bakar untuk membakar," ujar Hengki.

Dalam proses pengamanan tersebut, pihak Polres Metro Jakarta Barat turut dibantu oleh ulama dan anggota Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta. Hingga kini, proses pemeriksaan masih berlanjut untuk mendalami tujuan mereka.

"Yang jelas mereka mengincar properti-properti warga dan juga polisi. Tadi juga ada ribut antara warga yang propertinya dibakar, dirusak hingga terjadi bentrokan," ujar Hengki.

Saat ini, 99 orang tersebut diamankan di kantor Polres Metro Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya. Situasi di kawasan Petamburan juga berangsur kondusif. Meski begitu, puluhan polisi masih berjaga di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement