REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keamanan di setiap stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta ditingkatkan seiring terjadinya aksi demonstrasi di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. PT MRT Jakarta mengerahkan penambahan petugas keamanan di stasiun.
"Pengamanan sudah ditingkatkan, jadi setiap stasiun sudah kami tambahkan petugas pengamanan di luar stasiun setiap pintunya ada," ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin, Rabu (22/5).
Ia mengatakan, PT MRT Jakarta juga telah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI. Ada enam petugas keamanan di setiap stasiun, khususnya untuk Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang dekat lokasi demonstrasi.
Bahkan, Kamal menyebutkan, pihaknya menutup sebagian tiga pintu Stasiun Bundaran HI. Sehingga, hanya tiga pintu yang dibuka di Pintu Timur dan terus diawasi kondisinya.
"Iya tapi diinfokan bahwa keluar masuknya harus pintu timur nggak bisa pintu barat, sudah tutup itu," kata Kamal.
Ia menambahkan, kondisi Stasiun Bundaran HI cukup sepi dan kondusif. Menurutnya, hal itu karena kantor-kantor di sekitar stasiun dan Jalan MH Thamrin meliburkan karyawannya.
"Sepi, tapi masih kondusif semuanya, kantor-kantor sekitar juga banyak yang meliburkan karyawan sehingga juga sepi," ujarnya.