REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — RS Budi Kemuliaan menyebut ada tiga korban luka tembak yang dirujuk ke rumah sakit yang berlokasi di kawasan Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus) tersebut setelah kerusuhan di Petamburan, Selasa (21/5) dan Rabu (22/5) dini hari. Dari tiga korban tersebut, satu yang bernama Farhan Syafero, laki-laki 30-an tahun meninggal. Sedangkan dua lainnya kini masih dalam perawatan.
Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan, Muhammad Rifki saat ditemui wartawan Rabu (22/5) siang menjelaskan, hasil diagnosa, korban luka tembak berasal dari peluru tajam. “Yang kita curigai luka tembak untuk (peluru) tajam ada tiga. Yang kita curigai itu. Satu meninggal tadi pagi,” kata Rifki, Rabu (22/5) di Jakarta.
Riki menerangkan, mereka yang menjadi korban penembakan peluru tajam, terdiagnosa menyasar pada bagian bawah leher. Korban yang meninggal, kata Rifki terdapat luka tembak dari peluru tajam yang bersarang ke bagian sekitar antara leher dan dada atas. “Hasil pemeriksaan kita sementara seperti itu. Tetapi nanti hasil autopsi yang lebih menjelaskan,” ujar dia.
Kerusuhan yang terjadi di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Selasa (21/5) malam dan Rabu (22/5) menewaskan sedikitnya enam orang. Kerusuhan terjadi antara warga dan aparat kepolisian buntut dari aksi demonstrasi Kedaulatan Rakyat di Bawaslu, RI, pada Selasa (21/5) siang. Selain korban tewas, lebih dari 300 orang dilarikan ke rumah sakit lantaran luka-luka akibat pukulan.
Korban meninggal dan luka-luka, dilarikan ke banyak rumah sakit di sekitaran Jakarta. Di RS Budi Kemulian, RS Tarakan, RS Pelni, RS AL Mintohardjo, dan juga RSCM. Di RS Budi Kemuliaan, selain merawat tiga korban luka tembak, juga menjadi tempat rujukan 11 korban luka-luka akibat benda tumpul. Muhammad Rifki melanjutkan, jenis peluru karet atau hampa, juga termasuk kategori benda tumpul.
Ada juga sejumlah korban yang tersayat. “Kebanyakan korban-korban ini laki-laki,” kata Rifki. Ia menambahkan, sampai Rabu (22/5), siang tercatat ada 32 pasien rujukan dari kerusuhan di Petamburan. Namun sebanyak 25 pasien di antaranya saat ini sudah boleh pulang. Sedangkan yang sudah dinyatakan meninggal, kata Rifki jenazahnya sudah dikirimkan ke RSCM untuk dilakukan analisis lebih lanjut.