REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Inalum menargekan produksi 1 juta ton alumunium pada 2025. Salah satu langkah yang dilakukan untuk memenuhi target tersebut adalah, dengan melakukan ekspansi pengembangan klaster alumunium di Kalimantan Utara tepatnya di kawasan Industri dan pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning.
Executive Advisor PT,Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Oggy A Kosasih di Medan, Rabu (22/5), mengatakan untuk merealisasikan ekspansi tersebut Inalum bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara telah menandatangani nota kesepahaman. "Nota kesepaham itu perihal persiapan proyek pengembangan kluster alumunium dan saat ini sedang dalam proses pekerjaan studi kelayakan PLTA di Sungai kayan," katanya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan berbagai program terus disiapkan, di antaranya juga terus mengejar proyek-proyek pengembangan yang juga merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Saat ini Inalum telah berhasil memproduksi produk turunan alumunium berupa billet dan foundry alloy. Inalum melakukan ujicoba proyek optimalisasi dan upgrading tungku peleburan serta proses pengadaan EPC nya, melakukan studi kelayakan untuk pengembangan smelter baru serta ekspansi pelabuhan.
Kemudian pabrik Calcined Petroleum Coke (CPC) bekerja sama dengan Pertamina yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi Joint Venturee Agrement (JVA).
Sejak perubahan status menjadi BUMN pada 19 Desember 2013, banyak penyesuaian dan perubahan yang terjadi diperusahaan tersebut. Dengan status Inalum sebagai BUMN, perusahaan tersebut dituntut untuk terus berkomitmen dalam membangun negeri terlebih setelah ditunjuk sebagai induk holding industri pertambangan.
PT Inalum telah menjadi induk holding industri pertambangan sejak 27 November 2018. Inalum juga berhasil mengambil alih 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia pada 21 Desember 2018 lalu.
Sehingga wilayah operasi Inalum menjadi tidak hanya berada di Kuala Tanjung dan Paritohan Sumatera Utara. Namun meluas hingga kepelosok negeri yang melingkupi wilayah operasi PT Antam Tbk di Pomala Sulawesi Tenggara, Halmahera Timur Maluku, Pongkor Jawa Barat dan Sanggau Kalimantan Barat.
Wilayah operasi PT Bukit Asam Tbk, di Tanjung Enim Sumatera Selatan, Wilayah operasi Timah Tbk di Pulau Kundur, Karimun, Singkep, Bangka Belitung, Banjarmasin, dan Cilegon serta wilayah operasi PT Freeport Indonesia di Tembagapura Papua.