Rabu 22 May 2019 18:38 WIB

Senator AS Sebut Iran Dalangi Sabotase Kapal Tanker

Sabotase kapal tanker terjadi di lepas pantai Uni Emirate Arab.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Kapal penjaga pantai Uni Emirat Arab (UEA) melewati kapal tanker minyak di perairan Fujairah, UEA, Senin (13/5).
Foto: AP Photo/Jon Gambrell
Kapal penjaga pantai Uni Emirat Arab (UEA) melewati kapal tanker minyak di perairan Fujairah, UEA, Senin (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Lindsey Graham mengatakan Iran merupakan aktor yang merancang serangan beberapa kapal tanker di lepas pantai Uni Emirate Arab (UEA) dua pekan lalu. Informasi itu dia peroleh dari sejumlah pejabat tinggi Pemerintah AS saat mengadakan pertemuan dengan para senator.

“Mereka menjelaskan kepada kami bagaimana ancaman Iran berbeda dari di masa lalu, bahwa serangan terhadap kapal (tanker) dan pipa (minyak) dikoordinasikan dan diarahkan oleh Pemerintah Iran, Ayatollah,” kata Graham pada Selasa (21/5), dilaporkan laman Al Arabiya.

Baca Juga

Para pejabat pemerintah yang hadir dalam pertemuan dengan Senat AS dan House of Representative antara lain Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Plt Menteri Pertahanan Patrick Shanahan, Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford, dan seorang perwakilan komunitas intelijen yang tak disebut identitasnya.

Setelah mengikuti pertemuan tersebut, Shanahan mengatakan AS telah mengantisipasi adanya serangan dengan mengerahkan pasukan ke kawasan Teluk. “Kami telah mencegah serangan berdasarkan reposturing aset kami dan mencegah serangan terhadap pasukan Amerika. Fokus terbesar kami pada saat ini adalah untuk mencegah kesalahan perhitungan Iran,” ujarnya.

Empat kapal tanker, dua di antaranya milik Arab Saudi dan UEA, menjadi sasaran sabotase di lepas pantai UEA dua pekan lalu. Peristiwa itu seketika memantik ketegangan karena terjadi saat AS mengerahkan kapal induk dan pesawat bomber ke Teluk Persia untuk menekan Iran agar bersedia merundingkan program nuklirnya.

Setelah kejadian itu, beberapa pejabat AS menuding Iran sebagai dalang di balik aksi sabotase kapal-kapal tersebut. Teheran membantah dan justru menuduh pejabat garis keras di Pemerintah AS yang mengoordinasikan peristiwa terkait. Tujuannya tak lain memantik ketegangan di kawasan.

Selepas aksi sabotase, Iran dan AS terlibat aksi saling ancam. Meskipun Iran dan AS menyatakan tak menginginkan peperangan, namun kedua negara mengaku siap untuk terlibat dalam konfrontasi militer. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement