REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut bahwa korban akibat kerusuhan yang meledak di Jakarta tercatat pukul 20.00 WIB mencapai 347 orang. Ia merinci, pasien diagnosa dalam proses pendataan 271 orang, luka ringan 21 orang, luka berat 16 orang, non-trauma 33 orang, dan enam meninggal dunia.
"Ini per jam delapan malam, jumlah total korban 347 orang luka, diagnosanya ini dalam proses pendataan ada 271, luka ringan 21 luka berat 16 non trauma ada 33 dan meninggal 6," ujar Anies di kawasan Bundaran HI, Rabu (22/5) malam.
Anies mengatakan, jumlah korban itu ditangani di rumah sakit (RS) berbeda. Di antaranya RS Pelni ada 78 orang, RS Abdi Waluyo 2 orang, RS Tarakan 122 orang, RS Mintoharjo 2 orang, RS Budi Kemuliaan 84, RSUD Tanah Abang 28 orang, RSCM 6 orang, dan posko lapangan 25 orang.
Sementara itu, Anies memerintahkan tak memberikan informasi identitas korban meninggal sebelum keluarganya mengetahui. Menurutnya, jangan sampai keluarga mengetahui dari orang lain. Sebab, tiga di antaranya berasal dari luar Jakarta.
"Yang dari luar kota ada tiga kalau tidak salah. Karena itu kita tidak keluarkan nama sampai memastikan seluruh keluarganya mengetahui," kata Anies.
Mengenai korban kebanyakan dari anak di bawah umur, Anies mengimbau orang tua menjaga anak-anaknya. Ia meminta agar mereka memastikan anak ada di rumah pada malam hari hingga waktu sahur.
"Tapi tidak membayangkan bahwa pergi ternyata berada di lokasi yang di situ ada kejadian akhirnya jadi korban. Mudah-mudahan tidak terjadi, kita jaga semua anak anak kita," lanjut dia.