Rabu 22 May 2019 23:43 WIB

Kisah Penghubung Ottoman dan Prancis

Di akhir keruntuhannya, Ottoman berkiblat ke budaya Prancis

Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Lahir di koloni Prancis, perempuan muda yang bernama lengkap Marie Marthe Aimee du Buc de Rivéry adalah putri seorang saudagar perkebunan di Karibia. Seperti bangsawan lainnya, ia dan sepupunya Marie Josèphe Rose Tascher de la Pagerie (kemudian menjadi Ratu Josephine, istri Napoleon Bonaparte), dikirim untuk bersekolah di Biara Visitasi de la Dames, kota pelabuhan Nantes, Prancis, sekitar 1776 M.

Menurut kisah yang dituturkan oleh Marie Anne Lenormand, peramal Prancis pada awal abad ke-18 atau era Napoleon, dalam perjalanan pulang dari Prancis ke Karibia pada 1788 M, kapal Aimee diterjang badai. Muncul bajak laut Barbarian yang menculik serta membawanya ke Aljazair. Di sana, penguasa lokal mengirim Aimee ke Istanbul sebagai hadiah untuk Sultan Abdul Hamid I. Usianya baru 11 tahun ketika diperistri oleh sultan Ottoman.

Ada sumber yang menyebutkan bahwa Aimee melahirkan putra yang akhirnya menjadi Sultan Mahmud II, namun hal ini masih menjadi perdebatan. Setelah Abdul Hamid I meninggal, putranya naik takhta bergelar Sultan Selim III. Aimee mengajarkan Selim bahasa dan budaya Prancis yang membuat Ottoman kemudian sangat berkiblat ke Prancis, bahkan gencar mengirim utusan ke Prancis.

Selim bahkan menerbitkan koran berbahasa Prancis dan meng izinkan istananya didekorasi dengan gaya Barat. Pengaruh budaya Prancis yang sangat besar di istana membuat kaum ulama garis keras dibantu pasukan elite Janissary melakukan pemberontakan pada 1808 sehingga Selim terbunuh.

Awalnya, Janissary hendak mengangkat putra Abdul Hamid I lainnya, Mustafa, sebagai sultan. Namun, dalam pergolakan itu Mustafa terbunuh. Akhirnya diangkatlah putra Abdul Hamid I lainnya sebagai penguasa Ottoman yang bergelar Sultan Mahmud II. Ada sumber yang menyatakan bahwa ibu Mahmud II adalah perempuan Kaukasia.

Siapa pun ibunya, Sultan Mahmud II tetap meneruskan tradisi berkiblat ke budaya Prancis, sampai pengaruhnya terasa di militer Ottoman. Aimee meninggal pada 1817 di Istanbul. Banyak legenda mengenai perjalanan hidup Aimee yang unik. Kisah Aimee menjadi inspirasi novel dan film. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement