REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta akan mulai memberlakukan rekayasa jalur MRT Jakarta pada Kamis (23/5) pukul 05.00 WIB. Hal ini terkait aksi unjuk rasa penolakan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Terkait aksi penyampaian pendapat di sekitar Jalan MH Thamrin, PT MRT Jakarta menyampaikan bahwa akan diberlakukan rekayasa jalur MRT Jakarta pada tanggal 23 Mei 2019," ujar Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu malam.
Dia menjelaskan bahwa MRT Jakarta akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun ASEAN dan sebaliknya, dan hanya melewati 7 stasiun layang MRT Jakarta. "Jadwal keberangkatan dan waktu tunggu di stasiun layang MRT Jakarta tetap sesuai jadwal normal di stasiun tersebut," katanya.
Muhamad Kamaluddin juga menambahkan bahwa dalam memberikan pelayanannya, PT MRT Jakarta akan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan setiap penumpang yang menggunakan layanan MRT Jakarta.
Sebelumnya, PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mulai malam ini menutup semua stasiun bawah tanah MRT Jakarta. Penutupan tersebut dimulai dari Stasiun Senayan sampai dengan Stasiun Bundaran HI.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat yang berada di kawasan sekitar Sudirman-Thamrin untuk mencari moda transportasi alternatif lainnya. Sedangkan untuk stasiun layang MRT Jakarta, pihaknya akan mengoperasikan stasiun-stasiun tersebut pada malam ini hingga pukul 24.00 WIB.