Rabu 22 May 2019 23:59 WIB

15 Persen Wilayah di Gunungkidul Belum Swasembada Air

15 persen dari total 18 kecamatan di Gunung Kidul belum swasembada air

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Distribusi air bersih di Padukuhan Candisari, Desa Hargosari, Kecamatan Tangjungsari.  Air bersih disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul.
Foto: Dok BPBD
Distribusi air bersih di Padukuhan Candisari, Desa Hargosari, Kecamatan Tangjungsari. Air bersih disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kekeringan terus menjadi salah satu permasalahan yang terus terjadi di Gunungkidul, DIY. Hingga saat ini, masih ada sekitar 15 persen wilayah dari total 18 kecamatan yang ada di Gunungkidul belum swasembada air. 

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, daerah tersebut tersebar di Gunungkidul bagian selatan. Untuk itu, dropping terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap air. 

Baca Juga

"Setiap tahun ada dropping air dan jumahnya banyak sekali. Ada dari pusat, Pemda DIY, Pemda Gunungkidul. Belum PAM Simas oleh masyarakat sendiri, lalu juga dari individu," kata Immawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Senin (20/5). 

Immawan mengatakan, Gunungkidul bagian tengah dan utara memiliki ketersediaan air yang cukup. Sehingga tidak terlalu diperlukan dropping air.