REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, memberikan beragam sajian untuk para jamaah yang melakukan iktikaf. Sajian itu, berupa makan saat sahur, pop mie hingga kopi saat tengah malam.
"Makan pada sahur kita sediakan, kemudian kita juga memberikan pop mie dan kopi yang dapat dibuat sendiri oleh para jamaah," Imam Masjid Cut Meutia, Mahfud Mustofa, saat ditemui di Jakarta, Rabu (22/5).
Sejak tahun lalu, kata Mahfud, jamaah Masjid Cut Meutia mulai mencintai masjid. Hal itu ditandai dengan antusiasme jamaah yang turut iktikaf secara penuh dalam 10 hari terakhir.
Mahfud menjelaskan, secara konsisten jamaah yang melakukan iktikaf berjumlah 50 orang. Dia menyatakan, tidak ada pembludakan jamaah.
"Rata-rata 50 orang, itu bertahan sampai malam ganjil terakhir Ramadhan. Adapun tambahan itu tidak terlalu banyak," ujarnya.
Dia menjelaskan, rangkaian iktikaf biasanya diisi dengan qiyamullail dan juga kajian yang diinisiasi jamaah sendiri. Pihaknya, hanya membantu memberikan fasiltas berupa makanan.
"Untuk tempat tidur kita memang melarang dari dulu. Jamaah juga sudah tahu. Meskipun 10 hari penuh di sini, setiap pagi pasti pulang," ungkapnya.
Selanjutnya, iktikaf dimulai pukul 01.00 hingga 03.00 dengan shalat. Dia menyatakan, jamaah yang belum sempat shalat tarawih bisa ikut sholat malam bersama dengan jamaah yang sedang melakukan iktikaf.
"Pada saat qiyamullail kita juga menyarankan mereka yang belum shalat tarawih untuk melanjutkan shalat," ungkapnya.
Dia mengatakan, rata-rata jemaah yang iktikaf merupakan jamaah Masjid Cut Meutia, mereka berapa berasal dari luar Bekasi, Tangerang, dan Bogor.
"Untuk luar daerah dari Bekasi, Tangerang, dan Bogor, kebanyakan jamaah sendiri yang sudah rutin beribadah disini," ungkapnya