REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sejak Rabu (22/5) membatasi penggunaan sejumlah media sosial. Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (Idea) Ignatius Untung mengatakan, ada dampak bagi bisnis pelaku usaha daring saat media sosial (medsos) seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp melambat sementara.
Dampak tersebut menurut dia merupakan melambatnya jumlah kunjungan ke dalam akun maupun iklan yang dipasang di Facebook dan Instagram. Sedangkan untuk Whatsapp, kata dia, dampak bisnis pelaku daring tidak signifikan karena iklan yang biasanya dipasang pelaku usaha ada di Facebook dan juga Instagram.
“Karena kalau (medsos) lagi lambat begini, konsumen juga malas ya buka-buka, “ kata Untung saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (23/5).
Dia menjelaskan, di saat jaringan medsos sedang mengalami perlambatan seperti sekarang ini, para pelaku usaha daring enggan memasang iklan sebab jumlah kunjungan pasti akan sangat menurun drastis. Kendati demikian dia mengakui, para pelaku usaha tidak akan mencari alternatif medsos lain sebab lambatnya jaringan hanya berlaku sementara.
Terlebih, menurut dia, jumlah pengguna Medsos lainnya dibanding ketiga medsos tersebut masih minim dan kurang populer di kalangan pengguna medsos di Indonesia. Sehingga dia memastikan, para pelaku usaha akan menunggu masa pemberlakuan jaringan kembali normal.
Seperti diketahui, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara membatasi akses jaringan Facebook, Instagram, dan Whatsapp untuk sementara waktu guna meredam penyebaran hoaks lewat Medsos dari dampak aksi 22 Mei. Alasannya, penyebaran video dan foto memiliki pengaruh psikologis yang sangat besar bagi penerimanya.