REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI— Uni Emirat Arab (UAE) menyatakan pada Rabu (22/5) partisipasi beberapa negara dalam penyelidikan atas serangan tanker-tanker minyak pekan lalu di lepas pantainya akan mendukung ketakberpihakan dan transparansi temuan.
Negara di Teluk Arab itu belum menyalahkan pihak yang melakukan sabotase atas empat kapal, termasuk dua tanker Arab Saudi, tetapi seorang pejabat UAE telah mengatakan Abu Dhabi mencemaskan perilaku Iran di kawasan itu.
"Keinginan mitra-mitra internasional kami untuk ikut serta dalam penyelidikandan usaha-usaha bersama mendukung ketakberpihakan dan transparansi dalam penyelidikan," kata Kementerian Luar Negeri UAE dalam pernyataan, yang diberitakan kantor berita WAM.
Sumber-sumber Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa mereka meyakini kelompok Houthi di Yaman, yang bersekutu Iran atau milisi Syiah yang berkedudukan di Irak, melancarkan operasi tersebut.
Teheran tidak mau melibatkan diri dalam masalah soal serangan itu, yang terjadi pada saat Iran dan AS berselisih mengenai sanksi-sanksi dan kehadiran militer AS di kawasan Teluk.
Pernyataan Kemenlu UAE itu menyambut baik partisipasi beberapa negara bersahabat dalam investigasi tersebut, tetapi tidak menyebutkan nama-namanya. Jadwal pelaksanaan penyelidikan belum disebutkan, hanya menyatakan bahwa penyelidikan akan memakan waktu.
Para pejabat UAE mengatakan AS dan Prancis, yang memiliki pangkalan angkatan laut di Abu Dhabi, ikut dalam investigasi, demikian pula dengan Arab Saudi dan Norwegia.