REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Arifin Ilham akan dikenang sebagai ulama muda yang berpengaruh besar di Tanah Air. Hal itu disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Muhammadiyah Amin.
Seperti diketahui, pendiri Majelis az-Zikra itu dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (22/5) malam pukul 23.20 waktu Penang, Malaysia. Menurut Muhammadiyah, sosok Ustaz Arifin Ilham termasuk di antara ulama-ulama yang kaya ilmu dan rendah hati.
"Almarhum adalah ulama muda sekaligus tokoh yang kaya ilmu. Kita sungguh kehilangan, dengan begitu cepatnya (Ustaz Arifin) meninggalkan kita semua," kata Muhammadiyah Amin kepada Republika.co.id, Kamis (23/5).
Dia pun mendoakan, semoga almarhum Ustaz Arifin Ilham mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Kemudian, Semoga pihak keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran dari-Nya.
Muhammadiyah mengungkapkan, dirinya cukup akrab dengan almarhum sejak lama. Sebagai contoh, pada 2016 lalu putranya yang hendak menikah mengalami sedikit kendala di kantor urusan agama (KUA). Namun, lanjut Muhammadiyah, Ustaz Arifin Ilham tetap tawadhu dan dengan senang hati menerima usulan pihak Kemenag.
"Agar (beliau) mengajukan permohonan rekomendasi nikah ke Pangadilan Agama, dan Pengadilan Agama merekomendasikan dengan alasan-alasan yang dapat dipenuhi," ujarnya.
Dirjen Bimas Islam itu mengungkapkan, hubungan silaturahimnya dengan almarhum cukup erat, meskipun jarang bertemu. Komunikasi mereka lancar melalui sambungan WhatsApp dan jaringan telepon. "Beliau panggil saya ayahanda dan saya sebut beliau dinda kyai," ujarnya.
Sebelumnya, Bagian Protokol KJRI Pulau Penang menyampaikan informasi jenazah Ustaz Arifin dishalatkan usai shalat Subuh di Masjid Al-Munawar, Pulau Penang, Malaysia. Masjid Al-Munawar berjarak sekitar 200 meter dari Rumah Sakit Gleneagles, tempat Ustaz Arifin dirawat.