Jumat 24 May 2019 04:20 WIB

Australia Keluarkan Travel Warning untuk Indonesia

Warga Australia diperingatkan agar menerapkan "kewaspadaan tingkat tinggi"

Rep: deutsche-welle/ Red:
Bendera Australia.
Foto: abc
Bendera Australia.

Warga Australia diperingatkan agar menerapkan "kewaspadaan tingkat tinggi" jika berada di Indonesia. Peringatan perjalanan itu diaktualisasi hari Rabu (22/5) menyusul kerusuhan hari kedua yang terjadi di Jakarta setelah pengumuman kekalahan pasangan Prabowo-Sandi.

Pihak berwenang Indonesia dilaporkan memberi tahu bahwa ada peningkatan risiko kekerasan, termasuk kemungkinan tindakan terorisme sesudah pengumuman hasil pemilu, tulis Kementerian Luar Negeri Australia di situs peringatan perjalanan resmi smartraveller.gov.au.

Di Jakarta sedikitnya enam orang dilaporkan tewas dan lebih 200 lainnya luka-luka setelah aksi protes yang berkembang menjadi aksi liar di jalan-jalan berhadapan dengan aparat keamanan.

Aksi protes lebih lanjut direncanakan di Jakarta Pusat, khususnya dekat kantor KPU di Menteng, dan sekitar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta kawasan Tanah Abang. Protes lain juga direncanakan di kota-kota lain termasuk Makassar dan Surabaya.

Inggris: "Anda harus hindari semua lokasi protes dan demonstrasi"

Wisatawan Australia yang sudah berada di Indonesia disarankan untuk menghindari lokasi dengan potensi aksi protes, terus memantau media lokal untuk perkembangan aktual dan menerapkan waspada tinggi di seluruh Indonesia, termasuk Bali.

Selain Australia, Inggris juga hari Selasa mengaktualisasi peringatan perjalanan ke Indonesia setelah terjadi demonstrasi diiringi aksi liar di jalan-jalan Jakarta. Warga Inggris yang berada di Indonesia diminta untuk menghindari lokasi-lokasi protes, demonstrasi maupun pawai politik, baik di Jawa maupun di pulau-pulau lain.

"Pihak berwenang Indonesia memperkirakan demonstrasi akan berlanjut dan telah menempatkan personil keamanan dan memberlakukan beberapa penutupan jalan," tulis Kementerian Luar Negeri Inggris di situs resminya www.gov.uk.

Selain di Jakarta, demonstrasi juga diperkirakan terjadi di kota-kota lain di Jawa dan Sumatra. "Anda harus menghindari semua protes, demonstrasi, dan demonstrasi politik karena ada risiko kekerasan", kata pemerintah Inggris kepada warganya yang berada di Indonesia.

Jerman belum aktualisasi petunjuk perjalanan

Kementerian Luar Negeri Jerman belum mengaktualisasi petunjuk perjalanan ke Indonesia yang terakhir dibuat 20 Mei lalu. Di sana disebutkan, diperkirakan "akan terjadi demonstrasi setelah pengumuman hasil pemilu 22 Mei. Ada ancaman meningkat untuk bentrokan disertai kekerasan dan gangguan lalu lintas"

Warga Jerman di Indonesia disarankan untuk mengikuti pemberitaan media lokal, menghindari kerumunan massa dan mengikuti petunjuk aparat keamanan setempat.

hp/na (smartraveller.gov.au, www.gov.uk, www.auswertiges-amt.de)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement