Kamis 23 May 2019 18:51 WIB

Kenaikan Bonus Pelatih Peraih Emas Olimpiade Dipertimbangkan

Bonus para pelatih sebenarnya sudah dilakukan sejak Olimpiade 2016 Brasil.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Sekretaris Menpora RI, Gatot S. Dewa Broto di kantor Kemenpora RI, Senin (13/5).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Sekretaris Menpora RI, Gatot S. Dewa Broto di kantor Kemenpora RI, Senin (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI akan mempertimbangkan kemungkinan naiknya bonus pelatih yang membawa atletnya meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Sekretaris Menpora RI Gatot S Dewa Broto mengatakan, jika nominal bonus atlet Olimpiade naik, maka tak menutup kemungkinan ada peningkatan bagi para pelatih yang turut serta mendampingi sang atlet.

"Tergantung, kalau dari atlet sudah meningkat pasti untuk pelatih kami pertimbangkan juga," kata Gatot saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (23/5).

Gatot menyatakan, bonus bagi para pelatih sebenarnya sudah dilakukan pihaknya sejak Olimpiade 2016 Brasil. Pemerintah memberikan Rp 1 miliar untuk pelatih yang berhasil membawa pulang medali emas.

Kendati demikian, hal itu belum diputuskan oleh Imam Nahrawi selaku menteri. Menurut Gatot, pihaknya perlu melakukan pembicaraan internal terkait peningkatan bonus untuk pelatih. "Belum ada putusan dari Pak Imam karena harus koordinasi dengan stafnya. Saya dan para deputi kan stafnya Pak Imam," ujar Gatot.

Sebelumnya, legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan mantan pelatih dan atlet peserta olimpiade, terutama yang pernah meraih medali.

Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Koh Chris saat mendengar kabar naiknya bonus atlet peraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 menjadi Rp 7,5 miliar. Ia mengaku baru mendengar kabar tersebut saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement