REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Head of Public Affairs Grab Indonesia mengakui ada keluhan pemesanan layanan ojek online (ojol) di wilayah-wilayah yang masuk ke dalam area aksi 22 Mei. Kendati demikian, Tri mengungkapkan belum menghitung secara detail kalkulasi penurunan permintaan tersebut.
“Yang dikeluhkan mitra (pengemudi) memang ada penurunan, apakah ada penurunan order atau tidak, maka kita perlu cek dulu, “ kata Tri kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (23/5).
Saat aksi berlangsung, dia mengatakan telah memberikan pemberitahuan baik kepada pengemudi maupun penumpang untuk menghindari kawasan-kawasan tertentu yang ditenggarai tidak aman.
Terkait dengan adanya gangguan sejumlah media sosial (medsos) seperti Facebook, Instagram, dan juga WhatsApp yang masih berlangsung, Tri menyebut pihaknya belum mengetahui lebih lanjut apakah akses layanan terhadap aplikasi Grab terganggu juga.
Grab Indonesia merupakan salah satu aplikator yang telah beroperasi di 222 kota di Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke dan melibatkan lebih dari 5 juta wirausahawan mikro melalui platformnya.