Jumat 24 May 2019 05:10 WIB

Ketua Parlemen AS Minta Keluarga Trump 'Intervensi' Presiden

Pelosi menuduuh Trump 'menutupi' penyelidikan campur tangan Rusia.

Rep: Lintar Satria Zulkifar/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Ketua Parlemen Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengatakan ia berharap keluarga atau staf Presiden AS Donald Trump melakukan 'intervensi' terhadapnya untuk kepentingan negara. Hal ia katakan setelah Trump mengamuk dalam pertemuan dengan ketua-ketua Kongres dari partai Demokrat.

Di hari kedua Pelosi melemparkan kata-kata keras terhadap Trump ia menuduh presiden AS ke-45 itu menghalang-halangi peradilan. Ia mengatakan hal itu dapat membuat Trump digulingkan.

Baca Juga

"Sekali lagi, saya berdoa untuk presiden Amerika Serikat, saya berharap keluarga atau pemerintahannya atau stafnya akan melakukan intervensi untuk kebaikan negara," kata Pelosi, Jumat (24/5).

Pada Rabu (23/5) sebelum pertemuan dengan Trump di Gedung Putih yang sudah dijadwalkan untuk membahas legislasi investasi infrastruktur, Pelosi menuduh Trump 'menutupi' penyelidikan campur tangan Rusia di pemilihan umum AS 2016. Trump pun langsung keluar setelah hanya tiga menit dalam pertemuan tersebut.

Kemungkinan besar ia menenggelamkan beberapa prospek undang-undang. Trump mengatakan tidak mungkin baginya untuk tetap mengerjakan legislasi itu selama anggota Partai Demokrat terus melakukan penyelidikan 'palsu' terhadapnya.

Dalam konferensi pers mingguan, Pelosi kembali menyerang Trump. Ia mengatakan presiden AS itu tidak mampu menyelesaikan legislasi yang kompleks.

"Saya hanya bisa berpikir ia tidak sampai pada tugas untuk menentukan pilihan sulit bagaimana caranya menutupi biaya, undang-undang infrastruktur penting yang sudah kami bicara tiga pekan sebelumnya," kata Pelosi.

Di saat ini kembali mengangkat isu menghalangi proses peradilan Pelosi juga mengatakan Demokrat tidak siap untuk meluncurkan proses pengguling resmi terhadap Trump. Walaupun Trump mengisyaratkan tidak berniat untuk berkerja dalam undang-undang bipartisan sepanjang anggota House dari partai Demokrat menyelidikinya.

Baik Pelosi maupun ketua Senat dari partai Demokrat Chuck Schumer sudah menantang anggota Partai Republik di Kongres untuk meninggalkan Trump. Berkerja sama dengan Demokrat tanpa Trump jika ia tidak berniat untuk terlibat. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement