REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menargetkan penjualan dan produksi batu bara perusahaan naik 30 persen pada tahun ini. Guna mengejar target tersebut, perusahaan akan menggenjot tambang di Sumatra Selatan.
Direktur Utama SMMT, Roza Permana Putra mengatakan sepanjang periode Januari-Maret 2019, produksi batu bara sudah mencapai 446 ribu ton atau naik 45 persen dari kuartal pertama tahun lalu. "Diharapkan peningkatan produksi terus berlanjut," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/5).
Sepanjang 2018, perusahaan membukukan angka penjualan sebesar Rp 190 miliar, meningkat 230 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 57 miliar. Pencapaian tersebut juga mengerek laba bersih perusahaan naik ke Rp 85 miliar, lebih dari dua kali lipat tahun sebelumnya sebesar Rp 40 miliar.
Naiknya penjualan tersebut, lanjut Roza, terutama berasal dari peningkatan volume produksi tambang di Sumatra Selatan sebesar 234 persen, sejalan dengan peningkatan kualitas jalan angkut serta armada angkut. Sementara EBITDA perusahaan meningkat sebesar 108 persen dari 2017 menjadi Rp 145 miliar.
Disisi lain untuk pertama kalinya juga, pada tahun lalu PT Triaryani ini melakukan penjualan ekspor ke negara tujuan Thailand dan Kamboja. SMMT juga melakukan pengeboran tambahan di area konsesi Triaryani, sehingga besaran cadangan di konsesi Triaryani menjadi sebesar 316 juta ton atau naik 59 juta dari sebelumnya 257 juta ton. Cadangan tersebut telah dihitung sesuai dengan standar JORC.