REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vincent Kompany berhasil meyakinkan Anderlecht untuk mengangkatnya sebagai pemain sekaligus pelatih, setelah menggelar pertemuan selama enam jam. Kompany mengakhiri 11 tahun masa bakti di Manchester City setelah memenangkan treble domestik akhir pekan lalu. Ia menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan klub masa kecilnya Anderlecht.
Dilansir dari Sky Sport, Jumat (24/5), Anderlecht melewatkan kualifikasi Eropa untuk pertama kalinya dalam 56 tahun pada hari Kompany diangkat. Direktur Teknis Anderlecht Frank Arnesen, yang mengambil keputusan bersama dengan pemilik klub Marc Coucke dan direktur olahraga Michael Verschueren, percaya pemain berusia 33 tahun itu dapat membantu membangkitkan klub.
Awalnya, Arnesen khawatir itu akan menjadi resiko bagi pemain dan klub ketika Kompany pertama kali disarankan oleh Coucke dan Vershueren sebagai kandidat. Namun setelah diskusi pertama di Manchester, Arnesen dengan cepat menyetujui pada kunjungan kedua.
"Kami pergi ke City dan kami mengadakan pertemuan dengan (Kompany) selama enam jam. Saya benar-benar kagum dan ketika kami pulang setelah pertemuan ini saya sepenuhnya setuju," kata Arnesen dikutip Sky Sports.
Menurutnya, ada begitu banyak pasang surut yang terjadi dan saat ini Anderlecht berada dalam keterpurukan. Hal itu yang mendorong Arnesen datang ke City bertemu Kompany. Menurutnya, Vincent sebagai pemain tidak sekadar membawa tim maju satu, melainkan tiga sampai empat langkah ke depan.
"Segala hal dalam sepak bola itu fantastis. Saya sangat terkesan dengan penjelasannya tentang filosofi dan bagaimana kami akan melakukan apa yang dia lakukan," kata dia.
Kompany meninggalkan Anderlecht untuk bergabung dengan Hamburg pada 2006. Ia kemudian memenangkan empat gelar juara Liga Primer Inggris, dua Piala FA Cupsm dan empat Piala Liga bersama City. Arnesen memuji Kompany sebagai sosok spesial.