REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbukalah dengan yang manis. Rasanya kata-kata sudah sering kita dengar. Salah satu pilihannya adalah kurma dan teh manis hangat.
Menurut pakar nutrisi dr Grace Judio-Kahl berbuka dengan teh memberikan dua manfaat bagi tubuh kita. Pertama manfaat dari airnya sendiri yang berfungsi untuk menghidrasi tubuh setelah 13 jam berpuasa. Kedua, manfaat dari aroma dan tehnya.
Dua jam menjelang berbuka puasa, lanjutnya, terjadi penurunan gula darah yang drastis atau hipoglikemi. Untuk menaikkan kembali kadar gula darah, sebaiknya tambahkan gula pada teh Anda.
Ia menambahkan saat puasa, tubuh juga mengalami fat depletion (penipisan lemak). Kadar lemak berkurang karena tubuh mulai menggunakan cadangan gula kemudian habis, sehingga cadangan lemak yang dipakai. Untuk mengatasi penipisan lemak juga memberikan tambahan energi pada tubuh, dokter Grace menyarankan konsumsi milk tea atau teh susu.
"Milk tea bisa dipakai sebagai pilihan. Gulanya naik tapi juga ada proteinnya dari susu. Pakai susu sedikit rasa creamy, berarti ada lemak," ujarnya.
Menurutnya, bila saat berbuka puasa belum cukup waktu untuk makan besar, teh susu menjadi pilihan yang lebih baik daripada teh dengan gula saja. Karena teh susu selain membuat gula darah naik juga masih bisa menahan sampai satu jam untuk makan besar. Teh susu membuat agak kenyang, karena mengandung susu.
"Tapi kalau hanya ingin menaikkan gula darah dengan sangat cepat, maka cukup teh sama gula," ujarnya.
Tehnya pekat atau tidak, menurutnya tidak pengaruh pada puasa. "Harusnya tidak masalah, karena tidak sampai memicu asam lambung.
Head of Tea Procurement, Nunung Dwiputra merekomendasikan teh hangat untuk buka puasa. Dan sebaiknya pilih teh yang lebih ringan sehingga lebih enak diperut. "Karena perutnya kosong, ringan dulu, nanti setelah makannya baru dilanjut yang berat," ujarnya seraya menyarankan pilih jenis black tea light, jasmine, dan green tea untuk berbuka.