REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Eropa, Ramadhan tahun ini berada di antara dua musim, yakni semi dan panas. Beberapa orang bisa jadi akan mengalami kendala saat menjalani aktivitas kesehariannya.
Rasa lelah, berkurangnya kewaspadaan, termasuk rasa enggan untuk melanjutkan aktivitas adalah pertanda rendahnya gula darah dan berubahnya tekanan darah. Akan tetapi, kunci untuk mengantisipasinya adalah dengan menyeimbangkan pola makan, mengetahui apa yang seharusnya dimakan.
Sedang di Eropa saat puasa? Agar tak loyo, coba ikuti saran dari ahli diet Busra Kaya tentang panduan diet selama bulan Ramadhan. Ia mengingatkan bahwa makan terpenting saat Ramadhan adalah sahur.
Kaya mengatakan, sahur yang sehat mengandung telur, keju, sayur berdaun hijau, tomat, mentimun, dan roti gandum. Hal itu akan membantu memenuhi energi sepanjang hari. Protein dan serat akan menyediakan energi yang dibutuhkan pada siang hari.
"Serat penting untuk mengelola gula darah saat siang hari," tutur Kaya sebagaimana dilansir Daily Sabah.
Jika serat begitu penting, lalu apa yang harus dimakan? Serat banyak tersedia pada kacang-kacangan, kacang hijau, kacang polong, dan buncis.
Anda bisa juga mengambil serat dari buah-buahan. Buah yang dapat dikonsumsi di antaranya apel, pir, stroberi, aprikot, dan ara. Sedangkan, sayur berdaun hijau seperti selada, seledri, brokoli, bayam, dan wortel.
Produk-produk susu juga penting untuk berbuka puasa. Dalam rangka menjaga kesehatan pencernaan, Kaya menyarankan untuk berbuka puasa dengan segelas air, beberapa kurma, dan zaitun.
Sebagai hidangan utama saat berbuka, Kaya merekomendasikan sup dan makanan yang mengandung daging kurang dari 150 gram. Sayuran yang direndam dengan minyak zaitun dan salad hijau akan membantu mengontrol gula darah dan tekanan darah. Ia juga akan memberi energi yang anda butuhkan.
"Tetapi jangan lupa untuk mengkonsumsi satu mangkuk kecil yogurt dan ayran, campuran yogurt dan air asin," jelas Kaya.
Jangan terlalu membebani perut dengan makan berlebihan. Lanjutkan dengan mengkonsumsi buah-buahan sebagai hidangan penutup. Anda juga dapat mengkonsumi beberapa makanan yang Anda inginkan setidaknya untuk dua jam setelah berbuka puasa.