Jumat 24 May 2019 13:38 WIB

Wagub Sumbar Berharap Dukungan Bupati untuk Pariwisata Halal

Harus ada singkronisasi Pemprov dengan pemerintah kabupaten dan kota.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Wagub Sumbar Nasrul Abit meninjau potensi laut Tiku-Agam Sumatera Barat.
Foto: dok. Humas Sumbar
Wagub Sumbar Nasrul Abit meninjau potensi laut Tiku-Agam Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengimbau semua bupati dan wali kota di Sumbar mendukung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Dinas Pariwisata buat mengembangkan potensi pariwisata halal. Nasrul mengakui Pemprov tidak dapat berbuat banyak untuk turun langsung dalam mengembangkan pariwisata halal karena semua wilayah ada di bawah naungan pemerintah kabupaten dan kota.

"Kami Pemprov punya keinginan, tapi tidak dapat berbuat karena provinsi tidak punya wilayah. Jadi harus ada singkronisasi Pemprov dengan pemerintah kabupaten dan kota," kata Nasrul saat acara Ngobrol Santai Wisata Halal di Aula Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Jumat (24/5).

Baca Juga

Nasrul menyebut dalam mengembangka  pariwisata halal di Sumbar pemerintah kabupaten dan kota harus tegas untuk memudahkan urusan lahan. Nasrul mengingat lagi bagaimana penandatanganan komitmen untuk pengembangan pariwisata halal oleh pemerintah provinsi dan ke 19 kabupaten kota di Sumbar.

Tapi sampai sekarang menurut mantan Bupati Kabupaten Pesisir Selatan itu sampai sekarang pengembangan pariwisata halal di Sumbar tidak pesat. Dari 100 persen yang ditargetkan, kata dia perkembangan wisata halal di Sumbar bahkan belum mendekati 50 persen.

Tapi Pemprov kata Nasrul ingin terus berupaya agar pengembangan wisata halal di Sumbar tidak berhenti. Ia mengimbau pihak perhotelan sebagai salah satu ujung tombak wisata halal supaya menetapkan standar yang memadai. Seperti standar pakaian pelayanan di hotel harus islami atau berpakaian tertutup. Selama ini Nasrul melihat masih banyak pekerja di hotel di Sumbar memakai rok pendek.

Selain itu, menurut Nasrul seluruh rumah makan dan restoran harus menjaga standar kebersihan supaya pengunjung merasa nyaman saat berkunjung.  "Jangan ada lagi toilet di rumah makan dan restoran itu bau. Kalau bersihkan kita bisa rekomendasikan rumah makan itu kepada tamu-tamu kita dari luar," ujar Nasrul.

Selain kebersihan, Nasrul juga ingin adanya penyeragaman standar makanan andalan di Sumbar. Seperti cita rasa kuliber rendang. Selama ini rendang yang sudah terkenal sampai ke luar negeri kata Nasrul masih punya rasa dan kualitas yang berbeda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement