REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Perusahan Listrik Negara (PLN) (Persero) menyatakan perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah di wilayah Sumatra tidak akan terjadi pemadaman listrik bergilir. Karena kondisi kelistrikan dalam kondisi aman dan ada tren penurunan beban puncak saat libur bersama Lebaran.
@Memperhatikan tren konsumsi daya listrik tahun-tahun sebelumnya pada saat Idul Fitri, konsumsi daya listrik pelanggan turun antara 15 hingga 20 persen. Sehingga kondisi jelang lebaran dan Idul Firi di Sumatra cukup aman,'' kata VP Corporate Communication dan CSR PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Jumat (24/5).
Ia menjelaskan kondisi yang biasa terjadi ketika cuti bersama Lebaran membuat beban puncak mengalami penurunan. Hal ini karena perkantoran baik instansi pemerintah dan swasta libur, begitu juga industri menurunkan produksinya.
''Sehingga keseluruhan beban puncak Idul Fitri turun dan reserve margin atau cadangan daya naik,'' katanya.
Sistem Sumatra Bagian Selatan dan Tengah (SBST) yang meliputi Lampung- Sumatra Selatan, Jambi , Bengkulu, Sumatra Barat dan Riau, mempunyai Daya Mampu 3.774 megawatt (MW), sedangkan Beban Puncak 3.430 Megawatt (MW). Transfer ke Sistem Sumatra Bagian Utara (SBU) sebesar 44 MW. Dengan begitu, cadangan daya pada SBST sebesar 344 MW.
Sementara itu, Sistem Sumatra Bagian Utara (SBU) yang meliputi Sumatra Utara dan Aceh mempunyai daya mampu 2.548 MW dengan beban puncak 2.247 MW dan cadangan daya 256 MW.
Pemadaman bergilir maupun tidak terjadwal masih terjadi di Provinsi Riau selama bulan suci Ramadhan. Bahkan, warga mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi pada malam pertama bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah di Kota Pekanbaru.
Humas PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekanbaru, Usman Kharis, mengakui terjadi pemadaman listrik pada malam pertama Ramadhan pada Ahad (5/5) malam lalu. Ia menjelaskan telah terjadi kerusakan jaringan yang menyebabkan pemadaman listrik tak bisa dihindari.