Jumat 24 May 2019 15:04 WIB

Warga Bogor Borong Dagangan Toko Tani Indonesia

Melalui TTI diharapkan perbaikan distribusi akan terbentuk.

Red: EH Ismail
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi melayani pembeli di Toko Tani Indonesia wilayah Bogor
Foto: Humas Kementan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi melayani pembeli di Toko Tani Indonesia wilayah Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) terus memperluas jaringan Toko Tani Indonesia (TTI). Toko ini merupakan pusat perbelanjaan yang menjual berbagai komoditas pangan strategis.

Di Bogor, TTi dibuka di Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu Bogor. Toko ini menyediakan beras, daging, bawang, sayuran, dan buah dengan harga terjangkau. 

TTI Center Bogor membludak dikunjungi warga sekitar. Terutama ibu-ibu. Salah satu pembeli, Yati (57 tahun) mengaku terkejut dengan harga produk yang dijual TTI Center. 

“Saya waktu baca promonya di Whatsapp Group, kaget juga dengan harganya kok bisa lebih murah dibandingkan harga di pasar. Ternyata setelah ke sini, harganya memang murah,” sebut Yati. 

Salah satu komoditas yang memancing antrean adalah bawang putih. Jenis bawang  yang harganya empat bergejolak di pasar itu ternyata dijual di TTI Center dengan harga terjangkau. Tak ayal, para pembeli pun berderet mengantri untuk membeli bawang putih. “Bawang putih di pasar Rp 50 ribu per kilogram, di sini bisa setengahnya,” diakui Yati.

Tak hanya bawang putih, Yati juga turut memburu komoditas pangan lainnya. Daging dengan kualitas grade A dijual dengan harga Rp 75 ribu per kilogram. Masih jauh di bawah harga daging dengan kualitas sama di pasaran yang biasanya dibanderol dengan harga Rp 120 ribu per kilogramnya. 

Pembeli lainnya, Aini (53 tahun) mengetahui tentang peresmian TTI Center Bogor dari temannya. “Saat mengetahui harganya, saya langsung ke sini,” tuturnya. 

Aini sudah mengantongi sejumlah produk karkas sapi, seperti daging, paru, dan ati. Meskipun mengantri, Aini melihat antrian pembeli pun masih tergolong wajar. “Meskipun pengunjungnya banyak, tapi masih teratur. Jadi belanjanya pun nyaman,” kata Aini. 

photo
Toko Tani Indonesia wilayah Bogor

Kepala BKP Agung Hendriadi mengungkapkan para supplier TTI adalah petani dan produsen. Karena itu, TTI diharapkan dapat memangkas mata rantai distribusi penjualan hasil pertanian yang panjang selama ini. 

Melalui TTI diharapkan perbaikan distribusi akan terbentuk. "Karena lebih mendekatkan petani dengan konsumen, sehingga petani selaku produsen memperoleh harga yang layak, di sisi lain konsumen memperoleh harga  terjangkau,” sebut Agung saat meresmikan pembukaan TTI Center Bogor. 

photo
Toko Tani Indonesia wilayah Bogor

Karena didatangkan langsung dari petani dan produsen langsung, mayoritas harga komoditas pangan yang dijual di TTI Center lebih murah. Misalnya Beras dijual Rp 8.500,-/kg, cabai merah Rp 10.000,-/kg; bawang merah Rp 22.000/kg; bawang putih Rp 25.000; ayam Rp 30.000/kg; telur ayam Rp 22.000/kg; daging sapi segar Rp 75.000,-/kg; gula pasir Rp 11.000/kg; dan  minyak goreng: Rp 10.000/liter.

“Ini adalah TTI Center ke-21 yang kami buka. Sebelumnya sudah ada 20 TTI Center di 20 ibukota provinsi. Bogor bukan ibukota provinsi, tapi kami putuskan membuka di sini karena antusiasme sangat besar,” jelas Agung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement