REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Tarbiyah Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), Irfan Saprudin manyampaikan duka cita dan doa atas wafatnya Ustaz Arifin Ilham. Dia mengungkapkan rasa kehilangan umat atas sosok ulama tersebut.
Menurutnya, Ustaz Arifin Ilham merupakan sosok yang tekun dan cukup bersabar dalam meniti karier dakwahnya. Memulai dengan jamaah sedikit, dalam perkembangannya Ustaz Arifin memiliki banyak pengikut, terutama yang bergabung dalam Majelis az-Zikra yang didirikannya.
"Hubungan yang dijalin oleh Ustaz Arifin Ilham dengan jamaahnya cukup dekat dan intens, sehingga membuat jamaah sangat menghormati sekaligus mencintai," kata Irfan, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Jumat (24/5).
Baginya, dakwah yang dilakukan oleh Ustaz Arifin Ilham menggunakan pendekatan hati, yaitu bagaimana mengolah hati yang menumbuhkan emosi kesadaran untuk dekat dengan Allah SWT.
Ia menjelaskan, metode yang digunakan dalam berdakwah ada beberapa metode. Pertama, Mauidul Hasanah, yaitu memberikan keteladanan kepada pengikutnya tentang bagaimana nilai-nilai Islam diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, metode bil hikmah, yakni menggunakan kalimat-kalimat yang mudah dimengerti jamaah.
"Ustaz Arifin Ilham sangat jarang menggunakan metode mujadalah (diskusi), apalagi mengadakan perdebatan. Karena metode ini akan mudah menimbulkan konflik, apabila yang berdebat tidak biasa berdiskusi ditambah belum dewasa menerima perbedaan," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam kondisi di Indonesia ini, sudah banyak para ulama yang meninggal dunia. Menurutnya, Indonesia banyak kehilangan tokoh-tokoh teladan.
Terlepas dari itu, ia mengatakan banyak pula ulama yang meninggalkan umat karena mengejar pangkat, jabatan dan harta. Selain itu, ada yang paling mengkhawatirkan, yakni banyak ulama yang ditinggalkan umat.