REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan motor yang dialami aktor George Clooney pada tahun 2018 ternyata membekas hingga kini. Akibat kecelakaan itu, Clooney mengaku masih trauma untuk kembali mengendarai motor.
Clooney mengungkapkan hal itu saat tampil pada The First Reporter Hollywood Look untuk menceritakan tentang film terbarunya yang berjudul Catch-22. Aktor berusia 58 tahun itu juga mengatakan bahwa kecelakaan itu termasuk insiden paling mengerikan dalam hidupnya.
"Saya mengendarai motornya dengan kecepatan 70 mil per jam, jadi itu buruk. Ketika itu helm saya terbelah menjadi dua. Sepatu saya terlepas dan benturannya itu sangat keras," kata Clooney saat mengenang insiden tabrakan yang terjadi di Pulau Sardinia, Italia pada Juli tahun 2018.
Menyadari betapa mengerikan situasinya, Clooney bahkan berpikir dia akan meninggal pasca kecelakaan itu. Ia menunggu kapan nyawanya terenggut, mengigat kaca depan helm sudah pecah akibat berbenturan dengan kepalanya.
"Aku berpikir, 'Oke, ya, itu leherku," kata Clooney saat insiden tersebut terjadi seperti dikutip dari Aceshowbiz, Jumat (24/5).
Tidak hanya bagi Clooney, kecelakaan itu juga menimbulkan rasa traumati bagi produser film Catch-22 Grant Heslov yang kala itu ia sedang bersama Clooney selama insiden tersebut. Grant mengingat, kala itu ia tidak henti memegang George di lengannya dan berjanji untuk tidak pernah naik motor lagi jika temannya selamat.
"Saya membuat kesepakatan karena saya saat itu yang menjaganya menunggu ambulans. Saya berkata pada diri sendiri jika dia hidup, saya tidak akan pernah naik sepeda motor lagi," kenang Grant. Ia pun telah menepati janji dan tidak pernah lagi mengendarai sepeda motor sejak hari itu.
Ketika tabrakan terjadi, Clooney mengendarai motornya dengan kecepatan 70 mph dan di arah lain sebuah mobil memotong jalurnya dan menabraknya. Pada saat itu ia terlempar sekitar 20 kaki di udara sebelum ia mendarat di tanah. Untungnya, ia hanya menderita cedera ringan yang tidak mengancam jiwa dan bisa kembali ke lokasi syuting empat hari kemudian.