REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membuka rekrutmen tenaga kerja dengan perjanjian kerja (TKPK) untuk ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Semanggi, serta pagawai non ASN untuk ditempatkan di puskesmas di wilayah Solo. Totalnya terdapat 40 formasi dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan sebanyak 160 orang.
Berdasarkan pengumuman Kepala DKK Solo tertanggal 20 Mei 2019, rekrutmen tersebut memiliki beberapa syarat umum, salah satunya diutamakan warga Solo. Proses pendaftaran atau berkas masuk ditetapkan mulai 22-29 Mei 2019, seleksi administrasi 23-30 Mei 2019, kemudian pengumuman seleksi administrasi pada 31 Mei 2019. Ujian tertulis dan psikotes dilaksanakan pada 15 Juni 2019, kemudian pengumuman pada 28 Juni 2019. Selanjutnya tes kesehatan dan wawancara pada 2-4 Juli 2019, dan pengumuman akhir pada 11 Juli 2019.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Setyowati, mengatakan, pengumuman mengenai rekrutmen tersebut sudah ditempel di papan pengumuman di Balai Kota, kantor kelurahan, puskesmas, serta kantor kecamatan.
"Ini nanti tenaga TKPK RSUD Bung Karno. Nanti ada beberapa juga ditempatkan di puskesmas. Ada dokter spesialis, dokter umum, untuk menyiapkan operasional rumah sakit," jelasnya kepada wartawan, Jumat (24/5).
Setyowati berharap, semua formasi yang dibutuhkan tersebut dapat terisi. Sebab, formasi tersebut sudah sesuai dengan standar minimal pelayanan di rumah sakit. Di samping itu, dalam mengurus perizinan operasional juga terdapat standar jumlah minimal pegawai di rumah sakit.
"Kalau nanti jumlahnya kurang kami kesulitan mengurus perizinan juga," ujarnya.
Di samping tenaga TKPK, nantinya Pemkot akan menempatkan pegawai berstatus PNS atau ASN di RSUD Bung Karno. Namun, terkait mutasi ASN menjadi kewenangan BKPPD.
Empat puluh formasi rekrutmen tersebut antara lain, 10 dokter umum, satu dokter gigi, satu dokter spesialis bedah, dua dokter spesialis obstetri dan ginekologi, satu dokter spesialis penyakit dalam, satu dokter spesialis anestesiologi, satu dokter spesialis rediologi, satu dokter spesialis patologi klinik, satu dokter spesialis paru, satu dokter gigi spesialis, 14 asisten apoteker, 49 perawat, tiga bidan, tujuh nutrisionis, dua sanitarian, satu fisioterapis, empat penata anestesi, dua perawat gigi, 11 perekam medis, dan empat radiografer. Selain itu, terdapat 20 formasi lainnya untuk tenaga nonmedis.