REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meyakini kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2019 kemarin lusa tidak berimbas pada minat investasi di Indonesia. Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani menjelaskan, kejadian yang sempat membuat situasi di ibu kota memanas pada Rabu (22/5) hanya bersifat 'temporary. Artinya, imbas kepada laju investasi tidak akan terasa besar.
"Kalau demand lagi flat, pasti ekonomi juga datar. Ini bukan masalah wait and see. Kita yakin kemarin sifatnya hanya sebentar. Kita nggak khawatir kok," jelas Rosan usai acara buka bersama di Hotel Sultan, Jumat (24/5).
Selain itu Rosan juga menambahkan bahwa investasi domestik didukung fundamental ekonomi nasional yang sedang baik. Salah satu parameternya diukur dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen pada kuartal pertama 2019. Di sisi lain, ujar Rosan, pemerintah terlihat terus membangun kebijakan yang pro investor.
Dibanding investasi, ujar Rosan, keluhan terbesar akibat aksi 22 Mei datang dari sektor ritel. Di Pasar Tanah Abang saja misalnya, Kadin mencatat kerugian menyentuh Rp 200 miliar dalam satu hari saja. Meski begitu, Rosan yakin pengamanan yang dilakukan TNI dan Polri berjalan baik dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap dunia usaha.