REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI— Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur meminta agar masjid dijadikan lokasi yang selalu nyaman untuk anak-anak belajar, terutama mengaji, sehingga ke depan mereka juga senang berada di masjid.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, di Kediri, Jumat (24/5), mengimbau masyarakat agar tidak memarahi anak-anak yang ramai di masjid, melainkan mereka diberi pengertian.
Dia menyebut bahwa masjid harus menjadi tempat yang nyaman untuk pendidikan anak-anak sehingga nantinya anak-anak akan terus pergi ke masjid.
"Saya titip kalau ada anak-anak ramai di masjid jangan dimarahi tapi berilah pengertian supaya besok anak-anak dapat meneruskan perjuangan kita," kata dia.
Dia mengadakan Safari Ramadhan 2019 ditandai dengan kunjungan ke sejumlah masjid di Kota Kediri. Beberapa yang dikunjungi, antara lain Masjid Nurul Iman di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren.
Selain itu, Wali Kota Abu Bakar sebelumnya juga berkunjung di Kecamatan Mojoroto dan Kecamatan Kota Kediri.
Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mas Abu itu juga berpesan bahwa era globalisasi orang tua harus mendidik dan memberikan bekal agama kepada anak-anak.
"Saat ini era globalisasi sedang merambah. Anak-anak harus dididik minimal sembahyang di masjid dan dimasukkan ke TPQ. Jangan sampai anak-anak di jalanan untuk minum-minum (minuman beralkohol, red.) dan sebagainya," kata dia.
Mas Abu juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga situasi yang kondusif di Kota Kediri. "Bila kemarin pemilu beda pilihan sekarang kita harus bersatu agar kondisinya dingin. Jaga kondusivitas yang penting kita bisa menjalankan perekonomian dengan baik," ujar dia.
Dalam setiap Safari Ramadhan, pemerintah kota setempat juga memberikan hibah. Mereka yang mendapatkan, antara lain Pokmas Fisabilillah Kelurahan Ngletih sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan sosial prodamas kepada anak sekolah di Kelurahan Bangsal.