REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Karyawan pertama Uber dan CEO Ryan Graves akan mundur dari dewan direksi perusahaan. Perseroan menampik adanya perselisihan yang melatarbelakangi pengunduran diri ini.
Uber pada Jumat (24/5) mengatakan Ryan Graves berencana untuk mengundurkan diri dari dewan yang akan efektif pada 27 Mei 2019. Menurut pengajuan, pengunduran dirinya bukan hasil dari perselisihan.
"Walaupun ini adalah momen yang pahit, kami menerima keputusan pribadinya bahwa ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mundur. Dara Khosrowshahi (CEO UBER) dan aku berterima kasih atas kontribusinya untuk kesuksesan Uber dan berharap yang terbaik untuknya." kata Ron Sugar, ketua dewan direksi independen Uber.
Graves pada pekan ini memberi tahu perusahaan tentang niatnya untuk mengundurkan diri dari direksi. Graves mulai bekerja di Uber pada 2010 sebagai karyawan pertama. Dia terkenal mendapatkan pekerjaannya di Uber melalui tweet ke CEO saat itu dan salah satu pendiri Uber, Travis Kalanick.
Kalanick telah mengatakan bahwa ia sedang mencari manager produk wirausaha untuk bergabung dengan startup baru, dengan janji memberikan saham besar. Graves menjawab, menjadi CEO untuk waktu yang singkat sampai pendiri Uber, Travis Kalanick mengambil alih posisi itu, kemudian akhirnya, menjadi seorang miliarder karena keterlibatannya dengan perusahaan. Dia tidak lagi bekerja di Uber tetapi tetap berada di dewan direksi.
Uber mengadakan penawaran umum saham perdana (IPO) awal bulan ini, mengumpulkan 8 miliar dolar AS. Sahamnya diperdagangkan sekitar 8 persen di bawah harga IPO.